Minggu, 31 Oktober 2010

Indonesia Sangaik .........Ngango Ni Yeeee..... Hehehehehehehe



Mentawai dan Marzuki Alie


KOMPAS.com - Mentawai adalah kabupaten kepulauan paling barat Republik Indonesia. Kabupaten ini langsung berhadapan dengan laut luas: Samudra Hindia. Selama Indonesia berdiri, Mentawai hanya bagian dari masyarakat yang dianggap memiliki peradaban rendah.Belakangan Mentawai dikenal sebagai tujuan wisatawan mancanegara, terutama Australia. Lalu, muncullah gempa bumi sejak beberapa tahun terakhir. Mentawai hadir dalam pembicaraan publik nasional. Namun, tidak komprehensif. Cenderung parsial. Bahkan setelah banyak tim nasional dan internasional datang, Mentawai tetap diingat sebagai daerah rawan gempa. Tidak yang lain.Yang paling memprihatinkan muncul belakangan. Entah dosa apa masyarakat Mentawai sehingga Ketua DPR bernama Marzuki Alie menyalahkan korban tsunami.
”Mentawai itu kan pulau. Jauh itu. Pulau kesapu dengan tsunami, ombak besar, konsekuensi kita tinggal di pulaulah,” kata Marzuki (Kompas.com, 27/10). ”Kalau tinggal di pulau itu sudah tahu berisiko, pindah sajalah. Namanya kita negara di jalur gempa dan tsunami luar biasa. Kalau tinggal di pulau seperti itu, peringatan satu hari juga tidak bisa apa-apa.”Tidak setiap hariMarzuki Alie sepertinya tak paham dengan apa yang dikatakannya. Mentawai bukan seperti Pulau Onrust di Kepulauan Seribu yang mungkin akan tenggelam akibat abrasi air laut. Mentawai berbukit-bukit tinggi. Di daerah yang terkena bencana tsunami, sebagian penduduk masih sempat naik ke bukit atau tersadar setelah sapuan pertama dan lari ke bukit.Tsunami tidak terjadi saban hari sekalipun gempa bumi bisa muncul setiap pekan belakangan ini. Jadi, terlalu berlebihan solusi atas masalah Mentawai: meminta pindah penduduknya ke daratan atau Pulau Sumatera.
Sampai detik ini pun tak ada kebijakan itu. Kalaupun ada sosialisasi antisipasi gempa bumi, pemerintah daerah lebih banyak bicara menyangkut evakuasi, bukan pindah sejak dini.Penduduk Mentawai semakin hidup ke tepi, apalagi yang menghadap langsung ke lautan lepas Samudra Hindia, ketika terdesak kehadiran masyarakat pendatang. Kayu-kayu balak mulai dieksplorasi pada awal tahun 1970-an.
Kedua orangtua penulis termasuk gelombang pertama kedatangan para perantau asal Minangkabau. Bukan hanya kayu, kebun-kebun cengkeh menjadi penyangga perekonomian. Penulis masih ingat bagaimana para pemetik cengkeh mencuci tangan dengan air limun atau soda.Sebelumnya, Mentawai bagian dari Kabupaten Padang Pariaman. Kini, sebagai kabupaten kepulauan, tentu Mentawai berusaha otonom. Sumber pendapatan baru dikejar. Peran penduduk asli meningkat dalam kehidupan sosial dan politik.Masyarakat lautMarzuki juga lupa bahwa masyarakat Mentawai adalah masyarakat laut atau pulau. Mereka menghuni pulau itu sejak sebelum Masehi. Bagaimana bisa dalam sekejap bisa mengubah diri menjadi masyarakat daratan?Mentawai bukanlah Roma yang bisa dibakar dalam semalam oleh Kaisar Nero. Memindahkan seekor gorila saja dari Afrika ke Kebun Binatang Ragunan butuh biaya tak sedikit. Apalagi memindahkan manusia dengan beragam budayanya.Marzuki mestinya paham itu dengan baik. Kalau tidak paham, Marzuki bisa bertanya kepada pihak yang paham, termasuk anggota DPR asal Sumatera Barat yang berjumlah 14 orang. Sayangnya, satu anggota DPR asal Sumbar dari Fraksi Partai Demokrat justru sedang ada di Yunani ketika Marzuki menyampaikan pendapatnya.Tak hanya akrab dengan laut, masyarakat Mentawai menjadikan sagu sebagai salah satu sumber makanan pokok, termasuk ulat-ulatnya. Di Sumatera, pohon sagu semakin sulit ditemukan. Mentawai dan penduduk aslinya dalam banyak benak penyelenggara negara tetap saja dianggap sebagai masyarakat terbelakang. Akibatnya, dengan mudah dilakukan program yang sebetulnya mencabut penduduk asli dari habitat aslinya.Masyarakat Mentawai tak takut terkena ombak, baik laki-laki maupun perempuan. Perempuan Mentawai malah terbiasa mencari ikan di laut. Bukan laki-laki!Bahwa Kepulauan Mentawai akan tenggelam dihantam gempa, seperti daratan di sekitar Gunung Krakatau yang meletus dulu, tentu perlu uji sahih dulu. Yang pasti, penduduk asli Mentawai sulit pindah. Kalaupun pindah, ke mana?
Belum pernah terdengar ada transmigrasi suku asli antarpulau, bahkan sejak zaman Belanda. Yang ada hanya program pemukiman berupa kehidupan berkelompok di rumah permanen ketimbang berpindah-pindah.Bagaimana kalau pernyataan Marzuki di balik saja: ”Kalau takut gedung DPR miring dan roboh, jangan coba-coba jadi politisi di Senayan”.


*Indra J Piliang, Dewan Penasihat The Indonesian Institute dan Wakil Sekjen DPN HKTI
Salam Ngango dari Pakanbaru

Jumat, 29 Oktober 2010

Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiuun........Allahu Akbar

Yaa Allah ..... Ampunilah Dosa Kami ... Dosa Ibu bapak kami .....serta Dosa2 Saudara kami yang menjadi Korban bencana Tsunami....... Hanya kepada Engkau Kami menyembah dan kepada Engkau Jua lah Kami memohon Pertolongan ..... Sesungguhnya Engkau Maha Pengasih serta Maha Pengampun......... Aaaaamiiiinnn









Jumat, 22 Oktober 2010

Traveling ......... InsyaAllah


















Pemandangan Alam Indonesia ........... Yang
Sangat ........... Eksotis........ Subhanallah
Salam Eksotis dari Pekanbaru



Tips..... Resep Panjang Umur ..... Hehehehehehehe



Inilah Rahasia Orang Kaya Lebih Panjang Umur


LONDON, KOMPAS.com - Para ilmuwan telah menemukan sejenis hormon yang diproduksi tubuh dan mungkin merupakan kunci dari rahasia panjang umur. Uniknya, semakin kaya raya, semakin banyak hormon itu dalam tubuh.Dalam suatu riset bertajuk English Longitudinal Study of Ageing melibatkan ribuan orang berumur 50 tahun ke atas ilmuwan dari University College London menemukan sebuah zat bernama dehydroepiandrosterone sulfate (DHEAS). Hormon itu diklaim dapat memperpanjang umur, dan berdasarkan penelitian, DHEAS dalam jumlah yang lebih banyak ada pada mereka yang hidup makmur.Para peneliti, seperti dikutip Daily Mail, menganjurkan agar di masa depan jumlah hormon itu bisa diperbanyak dalam tubuh lewat tablet atau suntikan.Profesor Sir Michael Marmot yang memimpin penelitian itu mengatakan bahwa jumlah hormon itu dapat meningkat jika hidup lebih memuaskan. Tingginya tingkat hormon itu berhubungan dengan jumlah latihan fisik yang lebih banyak dan hidup aktif dengan banyak hiburan, kesenangan, keluarga, dan sahabat. Semua relatif bisa didapat jika Anda cukup makmur.Hormon itu disekresi oleh kelenjar adrenalin yang terletak di atas ginjal. Produksi hormon itu sangat tinggi pada masa kecil dan masa muda sebelum secara teratur menurun ketika memasuki masa tua. Pada usia 80 tahun, produksi hormon itu hanya 10 persen dari puncaknya ketika usia remaja.Tingkat DHEAS dalam tubuh berhubungan dengan ingatan yang kuat dan kemampuan untuk mengatasi beban mental, terutama pada laki-laki. Para peneliti juga menemukan meningkatnya hormon kedua, faktor pertumbuhan serupa insulin I (IGF-I), pada mereka yang lebih makmur.Dua hormon itu membantu mengontrol reaksi untuk mengatur berbagai proses dalam tubuh seperti pencernaan, sistem kekebalan, suasana hati, dan penggunaan energi.Para ilmuwan itu menyatakan, terlalu dini untuk mengatakan tingginya hormon DHEAS akibat meningkatnya tingkat kemakmuran seseorang. Tetapi Michael yakin, manfaat dari kemakmuran seperti pola makan, kendali yang baik atas kesehatan, kurangnya stress, seringnya melancong, berolah raga, dan kesenangan lainnya akan meningkatkan jumlah DHEAS dalam tubuh,Ia menekankan, meningkatkan jumlah hormon itu tidak semudah menelan pil atau memakai suntikan."Hemat saya, ini adalah masalah yang lebih besar dan termasuk di dalamnya pilihan-pilihan yang disediakan oleh kemakmuran," kata Sir Michael.Tingkat hormon itu dihitung dengan menganalisis sampel darah lebih dari 1.000 relawan berusia di atas 50 tahun. Para relawan itu telah dipantau sejak tahun 2004. "Kami menemukan, campuran sosial yang jelas dalam beberapa indikator kesehatan yakni orang yang kurang makmur lebih cenderung menderita obesitas, tingkat latihan fisik yang rendah, tingginya konsumsi rokok, rendahnya konsumsi buah, dam cenderung lebih banyak menderita hipertensi dan diabetes,"lanjut Michael."Temuan baru bahwa hormon DHEAS dapat meningkatkan harapan hidup juga diikuti oleh unsur sosial seperti, rendahnya tingkat kemakmuran berarti rendahnya tingkat hormon DHEAS. Saya yakin, ini pertama kalinya hubungan ini diidentifikasi," papar Michael lagi.Studi yang sama sebelumnya menunjukkan adanya kaitan antara kemiskinan dan risiko obesitas, besarnya lingkar pinggang, serta ukuran lain kualitas kesehatan yang rendah.
Salam Hangat dari Pekanbaru