Kamis, 25 Maret 2010

Sumbar Kena Bencana Lagi

Nagari Sungai Janiah Solok Terisolasi Akibat Galodo

18 Maret 2010
Riau Pos.com

SOLOK (RP) - Satu hari pasca galodo lahar dingin dari aliran telaga di pinggang Gunung Talang, empat nagari di dua kecamatan alami kerugian material mencapai Rp75 miliar. Nagari Sungai Janiah paling parah terkena galodo, sehingga warga terisolasi akibat dua arus galodo membuat jembatan ambruk dan berujung terputusnya akses transportasi.Dua kecamatan yang ditimpa galodo lahar dingin tersebut, Kecamatan Lembangjaya, dan Kecamatan Gunungtalang. Di Lembang Jaya Nagari Bukiksileh dan Koto Anau dilewati galodo. Sedangkan di Gunung Talang Nagari Sungaijaniah dan Nagari Cupak.Diperkirakan 500 KK warga yang tinggal di Nagari Sungaijaniah, Kecamatan Gunugtalang, Kabupaten Solok mengalami terisolasi selama satu pekan dan menjelang dibuatkan jembatan darurat. Camat Gunung Talang, Musfian menyebutkan, dari 500 KK tersebut, 150 KK yang berada di pinggir sungai sangat membahayakan. Mereka perlu diungsikan. “Kini para korban itu kembali ke rumah masing-masing untuk melihat kondisi rumahnya,” kata Musfian. Kejadian galodo lahar dingin itu memang tidak menimbulkan korban jiwa. Namun, sebagian warga mengalami trauma yang sangat mendalam. Sebab, kejadian serupa pernah terjadi di Jorong Anau Kadok, Nagari Talang, Kecamatan Gunung Talang, pada 1987. Waktu itu, galodo menimbulkan korban jiwa mencapai ratusan jiwa. Data yang didapatkan RPG di posko bencana yang terletak di SD Negeri 24 Sungai Janiah menyatakan, total jembatan yang terputus akibat galodo itu berjumlah sebanyak enam buah. Rumah hanyut dua dan rusak berat delapan. Sedangkan bendungan dan saluran irigasi jebol sebanyak enam, sawah 150 hektare, ternak kerbau tiga ekor, tiang listrik tujuh rubuh tujuh dan satu unit mobil pick up terbawa arus galogo. Tiga dari empat jorong di Nagari Sungai Janiah tidak bisa lagi diakses, karena jembatan terputus. Ketiga jorong tersebut, Jorong Talago Dadok, Jorong Gurah, dan Bunga Tanjung. Sedangkan satu jorong lain yang masih bisa dapat diakses hanyalah jorong Pandan Permai.Pantauan RPG di Jorong Bunga Tanjung, jembatan yang putus tersebut sebelumnya hanya sepanjang empat meter dengan kedalaman satu polongan air. Jembatan tersebut dilewati batang air labuah. Kini, setelah kejadian dan jembatan itu rubuh, lebar batang air labuah makin membesar menjadi sekitar 30 meter lebih. Masyarakat yang berada di seberang batang air tersebut tidak dapat keluar, kecuali harus berani meniti batu-batu besar atau berjalan di atas satu pohon kelapa yang melintang. Di dalam batang air selebar 30 meter tersebut terdapat puluhan pohon kelapa yang melintang dan batu-batu berukuran besar terbawa arus galodo. Untuk sementara warga yang ingin keluar dari Nagari Sungai Janiah terpaksa harus meniti bekas batang air kering itu dengan melangkah di atas batu-batu besar yang dilumuri lumpur hitam. Sebagian warga ada juga memanfaatkan satu pohon kelapa yang melintang untuk digunakan sebagai jembatan darurat.(rpg)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar