Senin, 27 Juli 2009

Calon 2 Pemimpin

Semoga anda berdua bisa jadi Presiden n Wakil Presiden RI Tahun 2042 ........ Bravo ....Hidup Indonesia .......... Dan rakyat nya ........ Adil ...Makmur ...n Sentosa .......... serta selalu mendapat Ridho ALLAH SWT .......amin.

Laki-laki Perkasa......... yaaa Belo



Senin, 27 Juli 2009 10:57 WIB
NIGERIA, KOMPAS.com — Coba Anda bayangkan bagaimana rasanya jika memiliki 86 istri dan 170 anak? Itulah yang dialami Mohammed Belo Abubakar yang menikahi 86 perempuan dan memiliki 170 anak. Kendati demikian, Belo menyarankan agar pria lain tidak mengikuti jejaknya. "Hanya karena bantuan Tuhan saya bisa mengatasi persoalan keluarga," kata Belo. Dia mengaku, para perempuan itulah yang mendatangi dirinya dan minta dikawini. Menurut Belo, mereka minta dikawini lantaran kemampuan dirinya yang bisa menyembuhkan beragam penyakit. "Saya hanya berpikir bahwa Allah telah menakdirkan saya menjadi begini," ujar Belo, seperti dilansir Konseling.net. Sebagian besar istri-istri Belo adalah seperempat dari usianya, bahkan beberapa di antaranya lebih muda daripada anaknya sendiri. Surat kabar Nigeria ramai membicarakan Belo. Sementara itu, Belo sendiri dikabarkan setuju untuk memulangkan 82 istrinya kepada keluarga mereka karena dalam agama Islam, seorang pria hanya boleh menikahi empat perempuan asalkan dalam kondisi mendesak dan bisa berlaku adil. Namun, berita tersebut justru dibantah oleh Mohammed Tahir, juru bicara Belo Abubakar. "Belo tidak akan menceraikan istri-istrinya, bahkan Belo akan menikah lagi," ujar Tahir. Koran-koran Nigeria pun mewawancarai Belo Abubakar beberapa waktu lalu, saat dia menyatakan bahwa tidak ada ketentuan di dalam Al Quran yang berisi larangan memiliki istri lebih dari empat orang. Dalam wawancara dengan BBC, Belo Abubakar mengemukakan bahwa Allah telah memberinya kekuasaan untuk mengontrol 86 istrinya. Meski demikian, pihak otoritas Islam Nigeria, Dewan Agung Nigeria Urusan Islam (NSCIA), mengeluarkan kecaman kepada Belo yang dianggap melakukan perbuatan syirik karena menyatakan diri dapat berbicara dengan Allah. "Sultan mendesak kaum Muslimin agar jangan menghiraukan kelakuan Belo Abubakar yang melanggar syariah Islam, yang hanya memperbolehkan seorang pria beristri empat saja," kata salah seorang anggota NSCIA.

Jumat, 17 Juli 2009

LAH UPIAH SARANG PISAU

Fantastis, China n Rusia pemegang terbesar surat utang Pemerintah AS. Cadangan devisa China 2,13 triliun dollar AS pada akhir Juni 2009, ironi nya justru Pemerintah AS defisit anggaran sebesar 1 triliun dollar AS. Indonesia lumayan aman karena cadangan devisa sebesar 57 dollar AS. Sementara China n Rusia yang merupakan pemegang aset dalam dollar AS terbesar di Dunia,mereka khawatir dengan langkah yang di ambil oleh Pemerintah AS untuk menggairahkan perekonomian dalam rangka mencari upaya keluar dari krisis ............. Kesimpulan nya banyak indak rancak saketek apo lai ........... pilihan nyo yaaa sedang2 saja ......... Bravo Indonesia ........... I LOVE YOU FUUUUULLLLLLLLLL ................................................!?!?
Tak Gendong ke mana .......mana ............ MANTEP .....TO

Selasa, 14 Juli 2009

Renungan Lagi

(Koruptor) Jangan Dijebak, Kasihan..
Oleh orangdesa - 15 Juli 2009 - Dibaca 206 Kali -
sebagai orang desa saya agak terhenyak saat Pak Lurah bilang jangan main jebak-jebakan, lebih baik bicarakan baik-baik, adakan koordinasi dsb.
ungkapan Pak Lurah ini menarik, karena saat itu kaur Korupsi pengen menyelidiki dugaan korupsi di tubuh kaur keamanan, bicara soal wewenang , antara kaur Korupsi dengan Kaur Keamanan tugasnya sama-sama memberantas maling, bedanya kaur keamanan bisa membertantas semua maling, kalo kaur korupsi khusus memberantas maling duit rakyat, tapi dibungkus kedok biaya ini dan itu, istilahnya maling berbulu domba.
Kalo kaur kemanan boleh menjebak maling , dengan pintu kandang ayam dibuka, trus diintai sampai malingnya keluar sambil bawa ayam trus dikejar dan diteriaki maling, tugas kaur korupsi agak canggih, dia menyelidiki kasus maling dengan main sadap telepon si calon maling, direkam trus kalo sudah saatnya transsaksi ato bukti dahy cukup, malingnya bisa langsung diambil dan disidangkan, ga perlu teriak2 dan ngejar2 malingnya
Yang bikin Pak Lurah bilang jangan dijebak ya gara-gara kaur korupsi diduga menyadap telepon kaur keamanan, kaur keamanan tau trus bilang ke wartawan masuk desa, lalu beritanya menyebar ke seluruh kampung, Pak Lurah jadi bingung kok bawahannya malah jadi berantem, gara-gara ada dugaan penjebakan oleh kaur korupsi. makanya ada rencana wewenang kaur korupsi agak dikurangi, karena kalo kaur keamanan sampai gonta-ganti pada masa pemerintahan Pak Lurah, khan kasihan citra kaur keamanan..
kaur korupsi ke depan mungkin tidak bisa main sadap telpon lagi, mau dibuatin Peraturan Lurah (Perah), yang membatasi wewenang kaur korupsi untuk main sadap dan main jebak para koruptor, tentu kabar ini membuat para koruptor girang bukan kepalang, mereka ikut berbicara ke wartawan masuk desa, tentu bukan atas nama koruptor, tapi sebagai Pak RT dan Pak RW, pengusaha desa, staf-staf kelurahan dsb, intinya sangat mendukung diberlakukannya Peraturan Lurah tersebut, “LANJUTKAN PAK..” begitu yang sering mereka sampaikan waktu wawancara sama wartawan
Sebagai orang desa saya turut kuatir dengan kebijakan Pak Lurah ini, kalo kaur korupsi tidak boleh menjebak, kenapa kaur keamanan terkadang masih bisa menjebak maling, nangkap pengedar narkoba di desa, reputasi kaur keamanan memang sedang dipertanyakan warga desa, karena melihat kekayaan kaur keamanan yang bisa melebihi kekayaan Pak Lurah, padahal gajinya sama, tanah bengkok sawahnya malah lebih banyak Pak Lurah, knp bisa kaya raya si Kaur keamanan?
“Pake sihir kali mas.., Pak Lurah khan pernah bilang banyak sihir di sekitarnya, liat aja masih banyak mbah dukun berkeliaran..” , begitu ujar warga desa yang lain
Tags: , ,
function fbs_click() {u=location.href;t=document.title;window.open('http://www.facebook.com/sharer.php?u='+encodeURIComponent(u)+'&t='+encodeURIComponent(t),'sharer','toolbar=0,status=0,width=626,height=436');return false;}
html .fb_share_link { padding:2px 0 0 20px; height:16px; background:url(http://b.static.ak.fbcdn.net/images/share/facebook_share_icon.gif?2:26981) no-repeat top left; }
Share on Facebook
4 tanggapan untuk “(Koruptor) Jangan Dijebak, Kasihan..”
Von Mengwi,
— 15 Juli 2009 jam 9:10 am
Memang semua yang terjadi di negara ini sudah berlawanan dengan akal sehat Bung, yang ada akal-akalan saja.
Muh,
— 15 Juli 2009 jam 9:25 am
hahaha… pak Lurahnya pintar pula kan!berhubung ini adalah masa jabatan terakhir dari pak Lurah, maka semua perangkat dan wewenang kaur korupsi di kurangi perlahan-lahan. Akibatnya kaur korupsi akan melemah sehingga tidak bisa menyelidiki pak Lurah dan keluarganya setelah pak Lurah tdk lagi menjabat.
wino,
— 15 Juli 2009 jam 10:04 am
Untung saya kemarin tidak memilih Pak Lurah yang anda maksud…! *Cuci Tangan..wek
Muhammad Ihsan,
— 15 Juli 2009 jam 10:08 am
Kasihan deh nasib orang desa yang hidup di negara akal-akalan….

Jumat, 03 Juli 2009


SBY Suka ke Kuburan dan Berkalung Jimat?

KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO
Capres Susilo Bambang Yudhoyono saat berbicara dalam debat capres ketiga di Balai Sarbini Jakarta, Kamis (2/7).
/
Artikel Terkait:
Memang Ada Capres yang Suka ke Kuburan

Sabtu, 4 Juli 2009 09:40 WIB
Laporan wartawan KOMPAS.com Caroline Damanik
SURABAYA, KOMPAS.com - Ketua Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia, Ali Mochtar Ngabalin akhirnya mengaku bahwa capres yang suka mengunjungi kuburan adalah SBY.
Dikabarkan, presiden asal Pacitan ini sering berkunjung ke kuburan untuk mencari wangsit dan mengharapkan peruntungan. SBY juga dikatakan Ali, mengenakan kalung jimat.
Sebagai orang yang pernah terlibat banyak dalam tim pemenangan SBY pada tahun 2004 lalu, Ngabalin mengaku tahu persis aktivitas SBY yang berbau mistis. Apalagi dengan kalung jimat yang dimiliki SBY. "Betul, saya membenarkan (SBY punya). Itu sejak 2004. Jimat itu representasi kekuatan. Bisa sebagai sugesti, atau dengan batu-batu diyakinkan bisa memberi kekuatan di luar kekuatan manusia," tutur Ngabalin di sela-sela rangkaian kampanye capres Jusuf Kalla di Jatim, Sabtu (4/7).
Aktivitas mistis SBY ke kuburan, menurut Ngabalin, berbeda dengan orang yang memang bertujuan untuk berziarah dan mengingat kematian handai taulan, seperti yang dilakukan JK ke makam KH Zainul Hasan di Probolinggo hari ini sebagai keturunan biologis NU.
"Saya saksinya. Saya lihat dan diikutkan ketika SBY ke kuburan. Saya sudah peringatkan. Tapi tidak bisa. Itu sudah mendarah daging," tandas Ngabalin yang kini menjadi Juru Bicara Tim Kampanye Nasional JK-Wiranto.
Ngabalin mengatakan SBY sering mendatangi salah satu kompleks pemakaman raja di DI Yogyakarta untuk maksud supranatural tersebut

Inilah Filosofi di Balik Huruf "S" Si Mbah Surip
Sabtu, 4/7/2009

istimewa/wordpress.com
Mbah Surip
Artikel Terkait:
Supaya Gimbal, Rambut Mbah Surip Disiram Cat ..
JAKARTA. KOMPAS.com — Nama aslinya Urip Ariyanto. Namun, mengapa kini ia dikenal sebagai Surip? Menurut si empunya nama, “S” adalah hasil penemuannya saat mendalami filsafat.
“Ada semacam rumusan yang membuat huruf 'S' tiba-tiba menempel di nama saya. Itu saya selidiki saat belajar filsafat. Huruf “S” juga simbol bahwa saya belajar salah, bukan belajar dari kesalahan. Kalau belajar benar kan gampang,” katanya.
Mbah Surip menambahkan, “Di lain hal, 'S' itu adalah embrio ikatan antara perempuan dan laki-laki.” Paham?
Ya begitulah Mbah Surip, pemilik hit "Tak Gendong", yang mengaku pernah kuliah di dua universitas di Surabaya pada waktu berbarengan, yakni di Universitas Sunan Giri (Unsuri) dan Universitas Kristen Petra. Di Universitas Petra, dia mengambil jurusan Geologi dan lulus dengan titel insinyur pertambangan.
Mbah Surip juga mengaku pernah bekerja di Texas dan California, AS. “Saya bekerja di sebuah perusahaan pengeboran minyak di AS selama 6 tahun 9 bulan. Terakhir di AS tahun 1986,” katanya.
Mbah Surip juga mengaku pernah kerja di Yordania dan Kanada. Dia mengaku punya gelar drs, Ir, dan MBA.
Kendati mendapatkan gaji layak, Mbah Surip merasa gelisah. “Waktu itu, saya merasa hidup saya tidak ada yang salah, hidup saya rasanya sepi. Lalu, saya ingin belajar dari hal-hal yang salah. Akhirnya, antara 1996 dan 1997, saya memutuskan jadi seniman,” ujarnya.
Mbah Surip pun kembali ke Jakarta dan bergabung dengan beberapa komunitas seni, seperti Teguh Karya, Aquila, Bulungan, dan TIM.
Soal belajar salah, Si Mbah memberi contoh. “Rambutku ini sudah bagus, panjang. Tapi malah tak iket-iket. Orang lain lihatnya aku salah. Rambutku digimbal dari tahun 1985 atau sudah melampaui lima presiden, Soeharto, Habibie, Gus Dur, Megawati, dan SBY,” katanya disusul tawa keras.
Untuk mempertahankan rambutnya itu, Mbah Surip melakukan perawatan khusus. “Seperti orang kebanyakan, dia juga rajin cuci rambut. Tapi, samponya sampo untuk kucing Anggora,” ungkap asisten Mbah Surip, Farid (26), dengan mimik serius.
Menurut Mbah Surip, jika ingin bahagia, orang harus memilih profesi berdasarkan minat dan keahliannya. “Pada dasarnya saya memang senang bergaul dan bicara soal seni,” katanya.
Namun, Mbah Surip menolak menjelaskan kehidupan pribadinya. Soal tanggal lahir saja, Si Mbah merahasiakannya. Farid yang tinggal serumah dengan Mbah Surip di Kampung Artis, Cipayung, Jakarta Timur, juga tak tahu tahun kelahiran Mbah Surip. “Kalau lihat KTP-nya, dia lahir tanggal 6 Mei tahun 1969,” ujar Farid disusul tawa. Kabarnya, Mbah Surip lahir tahun 1949.
Mbah Surip juga enggan membicarakan keluarga. Farid mengatakan, setahunya, Mbah Surip punya empat anak dan empat cucu. Mereka tinggal di kota asal Mbah Surip yakni di Mojokerto, Jawa Timur. Namun, soal istri, Farid tak tahu-menahu.
“Pokoknya, status Mbah Surip sekarang jomblo,” kata Farid. Yang pasti, Mbah Surip punya banyak anak didik di Kampung Artis, termasuk Farid. Cara Si Mbah mengajar cukup unik. “Kita (anak-anak didiknya) cukup melihat cara dia dalam berkarya,” ujar Farid.
Di situs jejaring sosial Facebook, ajakan menjadi fans Mbah Surip sudah lama muncul. Namun, dalam dua hari terakhir, jumlahnya melonjak cukup tinggi. Jika pada Selasa (30/6) jumlah fans Mbah Surip sekitar 44.000 orang, pada Kamis (2/7) malam, Mbah Surip telah "menggendong" 65.000 pemilik akun Facebook



Belajar Hidup dari Seorang Gadis Cacat Mental
Oleh Nicholaus Prasetya - 4 Juli 2009 - Dibaca 176 Kali -
Hidup dengan menanggung stigma yang telah melekat dari lahir, bukanlah perkara mudah. Siapapun itu, harus memiliki jiwa besar untuk kemudian menjalani hidup. Apalagi, dengan stigma yang menempel pada dirinya, bukan tidak mungkin orang-orang semacam ini kemudian akan menjadi sampah masyarakat.
Siapa kumpulan orang yang tidak dianggap seperti ini? Tentu saja adalah orang yang memiliki ketidakberuntungan secara fisik maupun mental, secara ekonomi maupun hubungan sosial.
Jika kemudian penulis hendak memperlihatkan foto di bawah ini, interpretasi apa yang akan muncul dalam benak para pembaca?
Penulis tidak akan menyalahkan pembaca jika interpretasi yang kemudian muncul adalah bahwa anak ini memiliki keterbelakangan mental, sebab memang itulah kenyataannya.
Gadis ini bernama Noni, lahir pada tanggal 30 September 1985 dan telah berusia sekitar 23 tahun sekarang. Ia tinggal di daerah Jembatan Hitam, dekat daerah Jembatan Lima serta menghabiskan waktunya sebagai pelajar di SLB Tri Asih di daerah Kampung Duri.
Apa yang membuat penulis kagum dengan sosok yang satu ini?
Selama proses wawancara dan bincang-bincang dengan gadis tersebut dan para anggota keluarganya, penulis menyadari bahwa gadis ini ternyata memiliki segudang presatasi yang patut dibanggakan, yang mungkin orang normal pun belum tentu bisa mendapatkannya.
Yang paling patut untuk dibanggakan adalah ketika gadis ini mewakili Indonesia untuk pergi ke Jepang dalam acara olimpiade yang dikhusukan untuk anak-anak yang memiliki keterbelakangan mental.
Gadis ini berhasil menang dalam bagian pidato bahasa Inggris. Selain itu, gadis ini juga berhasil bertemu mantan Presiden Amrika, Bill Clinton, dikarenakan ia pernah berkata kepada Bill Clinton seperti ini, “Terima kasih Pak Presiden, karena telah membantu Aceh.” Sungguh menakjubkan seorang anak yang memiliki ketidakberuntungan dalam hal mental, bisa melontarkan kata-kata semcam itu.
Selain itu, gadis ini juga pernah bertemu dengan Ibu Ani Yudhoyono untuk kemudian menitipkan salam kepada Presiden SBY, sebab hari itu beliau sedang berulang tahun. Ia juga sering untuk diundang pada acara-acara yang dilakukan oleh beberapa menteri. Diantaranya, ia pernah makan pagi bersama Bapak Aburizal Bakrie di rumahnya, bertemu dengan Suryadi Sudirja, mantan Gubernur DKI Jakarta, serta bertemu beberapa menteri lainnya. Orang normal pun belum tentu memiliki kesempatan bagus untuk bisa duduk bersama orang-orang dari jajaran kabinet Republik Indonesia.
Dukungan KeluargaSaat penulis sedang berbincang dengan para anggota keluarga dari Noni, penulis mendapatkan sebuah pengakuan yang menarik dari salah seorang saudara sepupunya.
“Saat dia lahir (Noni), kami sekeluarga besar memang sudah mengetahui apa yang akan terjadi pada anak ini. Namun, kami kemudian ditekankan satu hal oleh para orang tua kami. Kira-kira seperti ini perkatannya, ‘apapun yang dialami oleh saudara kalian ini (Noni), kalian tetap harus mendukungnya, sebab bagaimanapun juga ia adalah saudara kalian.’ “
Dalam kesempatan yang sama, penulis juga semat mewawancarai dan berbincang banyak dengan bibi dan orang tua dari Noni. Setelah berbincang banyak mengenai prestasi yang telah diukir oleh Noni, salah satu bibi dari Noni ini berkata,
“Dukungan keluarga itu sangat penting untuk anak seperti ini. Tanpa adanya perhatian yang diberikan khusus kepada mereka, mereka tidak akan bisa maju. Dokter pun terkejut ketika mengetahui betapa cepatnya perkembangan Noni. Hal ini disebabkan karena kondisi keluarga yang tidak menganggapnya sebagai sebuah gangguan, melainkan sebagai tempat untuk mencurahkan kasih sayang secara lebih.”
Dalam kutipan perbincangan tersebut, dapat terlihat dengan jelas bagaimana pentingnya dukungan keluarga bagi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak yang memiliki keterbelakangan mental. Hal ini bertujuan agar mereka kemudian tidak menjadi minder dan tetap dapat berkreativitas meskipun memiliki sebuah ketidakberuntungan.
Selain itu, penulis juga berkesempatan untuk mewawancarai Noni secara langsung. Hal pertama yang terlontar dari benak penulis adalah apakah adanya rasa minder pada diri sendiri dan bagaimana perasaan si gadis (Noni) ketika mendapat celaan dari orang lain. Jawabannya kira-kira seperti ini.
“Saya tidak pernah merasa kecil hati dengan diri saya. Jika kemudian ada orang yang mencela saya, memang pada awalnya saya sangat sedih. Namun, seiring berjalannya waktu, saya menyerahkan saja semuanya kepada Tuhan. Biar nanti Ia yang membalas.”
Kemudian, penulis juga menanyakan cita-cita yang hendak ia capai. Mengharukan sekali ketika penulis mendengar kata-kata yang terlontar dari mulutnya.
“Saya berkeinginan untuk menerbitkan sebuah buku dengan Bahasa Inggris yang berisi mengenai kebudayaan di Jepang. Memang, saya dibantu oleh beberapa orang yang akan merangkaikan kata-katanya. Namun, saya menyumbang ide terhadap tulisan tersebut.”
Ini adalah sebuah cita-cita sederhana yang dari seorang anak yang memiliki keterbelakangan mental. Hanya menciptakan sebuah buku.
Ternyata, membawa sebuah stigma itu memang bukan perkara mudah. Lingkungan sekitar adalah faktor utama mengapa membawa sebuah stigma itu tidak mudah. Namun, kita bisa belajar banyak dari anak yang memiliki ketidakberuntungan secara mental ini, yaitu bahwa ketika kita menyadari bahwa apa yang kita lakukan itu tidak salah namun kita tetap harus dijauhi oleh orang lain, kita harus bisa menerimanya dengan terus berdoa bahwa Tuhan akan memberi balasan yang setimpal.
Dari kejadian ini pun, seyogyanya kita belajar untuk bisa menerima diri kita apa adanya. Sebab di setiap kekurangan kita, pasti ada kelebihan yang mungkin memang belum tergali.

Bagaimana .........INI ?

Kritik JK ke SBY dan Potensi Kerugian Negara Rp 700 Triliun
Oleh mufida - 4 Juli 2009 - Dibaca 430 Kali -
Terus terang saya tidak terlalu mengerti apa pokok masalah ketika JK mengeritik SBY pada debat capres putaran kedua.
Ketika itu, JK mengeritik SBY dengan mengatakan, sudah ada keppresnya, sudah ada timnya, tapi tidak jalan2.
Sampailah ketika membaca artikel Kurtubi, pengamat perminyakan, barulah saya mulai mengerti. Artikel itu dimuat di rubrik opini Kompas, halaman 6, edisi Jumat, 3 Juli 2009. Versi online bisa dilihat di http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/07/03/04513928/gas.tangguh.dan.debat.capres
Rupanya pokok soal adalah gas Tangguh yang dijual amat murah.
Sudah murah, gas Tanguh dijual dengan harga flat, berapapun harga di pasaran dunia. Padahal kontraknya jangka panjang.
Potensi kerugian negara sangat besar, bisa di atas Rp 700 triliun. Apa artinya angka itu? Sekitar 70 persen dari APBN 2010. Wow!
Bila benar demikian, negara ini benar2 harus dipimpin oleh orang yang tidak hanya pintar jaim, tapi yang memahami masalah ekonomi dan memiliki komitmen kuat untuk melindungi bangsanya sendiri, tanah dan tumpah darahnya, kekayaan alamnya, untuk sebesar2nya kemakmuran rakyat, bukan untuk menyenangkan orang asing.
Memang, pemerintah sudah membentuk tim untuk mengantisipasi kerugian yang begitu besar. Tim dipimpin Plt Menko Perekonomian/Menteri Keuangan (Anda tahu, kan, siapa dia?)
Yang kemudian terjadi adalah, seperti kata JK: keppresnya sudah ada, timnya sudah ada, tapi tidak jalan2.
Tidak jalan2 berarti kekayaan bangsa ini terus dikuras, tapi pada saat yang sama, mereka yang bertanggung jawab seolah2 tidak ada soal yang begitu serius. Perahu Indonesia ini sedang bocor begitu besar, tapi nakhoda kita masih bermain gitar dan menggubah lagu.
Ketika soal ini dipertanyakan JK, SBY tampak kaget. Mungkin ia tahu, mungkin ia tidak tahu, atau mungkin ia pura2 tidak tahu.
Terus terang, saya kurang memahami soal yang pelik ini. Karena itu, silakan baca sendiri. Selamat membaca:
Gas Tangguh dan Debat Capres
Jumat, 3 Juli 2009 04:51 WIB
Kurtubi
Dalam putaran kedua debat calon presiden bertema ”Mengentaskan Kemiskinan dan Pengangguran”, muncul pernyataan dan dialog menarik. Salah satu isu yang mengemuka adalah soal gas Tangguh yang dijual amat murah.
Rendahnya harga jual gas Tangguh, berpangkal dari formula harga jual yang membatasi harga minyak mentah yang menjadi acuan, tidak boleh lebih tinggi dari 38 dollar AS/BBLS. Ini menghasilkan harga jual gas Tangguh flat, maksimal 3,35 dollar AS/MMBTU untuk kontrak penjualan jangka panjang.
Padahal, bukti empiris dan teori menunjukkan harga gas selalu bergerak seirama harga minyak mentah yang amat dinamis.
Harga gas di pasar spot Henry Hub di Oklahoma, harga LNG yang diimpor Jepang, dan harga gas melalui pipa dari Rusia ke Eropa Barat semua amat dinamis, bisa naik-turun, tergantung fluktuasi harga minyak mentah.
Pengalaman Pertamina
Begitu juga pengalaman Indonesia (Pertamina). Formula harga jual gas dari Badak yang disepakati antara Pertamina dan pembeli di Jepang tahun 1980- an maupun rencana penjualan gas Donggi-Senoro ke Jepang tahun 2013 (jika proyek dijalankan) juga terkait harga minyak mentah yang tak dibatasi.
Artinya, jika harga minyak mentah naik, harga jual gas dari Badak dan Donggi-Senoro juga naik. Begitu juga sebaliknya. Ini fair bagi penjual maupun pembeli, tak ada pihak yang dirugikan, berlaku saat kondisi buyer market maupun seller market.
Dengan harga minyak mentah sekitar 70 dollar AS/BBLS, seperti terjadi saat ini, LNG dari Badak dan Donggi-Senoro dijual seharga 11 dollar AS/MMBTU, sedangkan gas Tangguh dijual 3,35 dollar AS/MMBTU. Jika harga minyak ada pada kisaran 150 dollar AS/BBLS, (ini bukan mustahil karena level tertinggi 147,27 dollar AS/BBLS pernah terjadi 11 Juli 2008), harga jual LNG Badak dan Donggi-Senoro menjadi sekitar 25 dollar AS/ MMBTU. Negara berpotensi rugi dalam jumlah amat besar, bisa di atas Rp 700 triliun atau sekitar 70 persen dari APBN 2010.
Untuk menghindari kerugian itu, pemerintah membentuk Tim Renegosiasi Harga Gas Tangguh yang diketuai Pelaksana Jabatan Menko Perekonomian/Menteri Keuangan. Namun, seperti dikemukakan capres Jusuf Kalla, ”Entah mengapa tim yang sudah ada keppresnya ini lamban sekali.” Bahkan, ada indikasi tim akan layu sebelum berkembang seperti terlihat dari pernyataan Menteri ESDM, ”Harga gas Tangguh (3,35 dollar AS/MMBTU) sudah bagus. Pemerintah menghormati kontrak” (Kontan, 15/5/2009).
Ke depan, mengingat prospek harga minyak mentah sulit bertahan pada 50 dollar AS/BBLS, bahkan cenderung naik sejalan pemulihan ekonomi dunia, maka argumentasi bahwa harga LNG Tangguh 3,35 dollar AS/MMBTU sebagai harga bagus bagi Indonesia menjadi amat lemah.
Jauh sebelum kontrak penjualan LNG Tangguh, tahun 1931, Harold Hotelling, ahli ekonomi Sumber Daya Alam, memperkirakan, harga nominal minyak mentah/SDA tak terbarukan (nonrenewable resources) harus naik minimal sama dengan tingkat suku bunga. Ini diperlukan agar pemilik sumber daya tidak rugi (worse off) jika memproduksi minyak tahun ini atau tahun-tahun mendatang.
Mengingat risiko dan biaya mencari serta memproduksi minyak dan gas relatif sama, ditambah sifat minyak dan gas yang bisa saling substitusi, maka wajar jika harga gas amat terkait harga minyak tanah.
Amat disayangkan jika gas Tangguh yang akan dikapalkan Juli ini harus dijual dengan harga maksimal 3,35 dollar AS/MMBTU meski harga minyak dunia naik ke level berapa pun.
Penyimpangan
Kasus LNG Tangguh ini memberi pelajaran amat berharga bagi bangsa ini. Model pengembangan LNG Tangguh berdasar UU Migas No 22/2001 dengan menyerahkan pengelolaan sepenuhnya kepada non-BUMN. Padahal, sebagian besar gasnya merupakan bagian negara lalu dijual dengan harga amat murah. Maka, ini jelas merupakan penyimpangan terhadap Pasal 33 UUD 1945.
Kekayaan alam yang terkandung di perut bumi, sesuai konstitusi harus dikuasai negara (melalui BUMN yang diberi kuasa pertambangan), hasilnya digunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Perusahaan minyak asing dan domestik tetap diperlukan dalam mengembangkan industri minyak dan gas nasional, tetapi sebaiknya bekerja sama dengan BUMN dalam pola hubungan B to B. Pola ini lebih efisien dan lebih bagus daripada B to G yang kini berlaku.
Jika kontraktor menemukan cadangan gas besar, pengembangan dilakukan BUMN. Ini dimaksudkan untuk memperoleh harga ekspor maksimal dan untuk menghindari conflict of interest yang mungkin timbul jika diserahkan kepada non-BUMN (multinational company). Sementara pemegang kebijakan dan regulator dalam pola B to B tetap di tangan pemerintah, terutama Departemen ESDM.
Kita berharap pemerintah atau siapa pun presiden terpilih kelak agar tegas berusaha memperbaiki formula harga jual yang amat tidak adil ini, agar rakyat, terutama generasi muda, tidak dirugikan. Lebih dari itu, kita juga berharap agar pengelolaan kekayaan minyak dan gas nasional ke depan dikoreksi dan disempurnakan.
Kurtubi Direktur Center for Petroleum and Energy Economics Studies (CPEES)
SBY Khawatir Banyak yang Menggunakan Ilmu Sihir Jelang Pilpres
Oleh dorespande - 4 Juli 2009 - Dibaca 11 Kali -
Capres Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merasa khawatir pada ilmu sihir menjelang pemilu presiden. Untuk itu, ia akan terus berdzikir untuk menangkalnya.
“Saat ini adalah musim pemilu presiden dan pemilu wapres. Banyak yang menggunakan ilmu sihir,” kata SBY saat menggelar acara dzikir bersama pengajian SBY Nurussalam di kediaman pribadi Presiden, Puri Cikeas, Bogor, Jumat (3/7/2009).
Acara tersebut dihadiri juga oleh Ketua Umum PKS Tifatul Sembiring, Ketua Umum PPP Suryadharma Ali dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
SBY pun bercerita pengalamannya menghindari sihir saat akan menghadiri acara debat capres Kamis malam di Balai Sarbini, Jakarta.
“Semalam ketika kami akan menghadiri debat capres, saya, istri, pengawal, dan pengemudi sejak keluar dari rumah terus berdzikir. Akhirnya kami selamat sampai tujuan,” tuturnya.
[ sumber: detik.com, Jumat, 03/07/2009]
————————————————————————————-
Sebagai orang awam tentang dunia sihir-menyihir, saya hanya ingin bertanya pada kubu SBY:
1. Apa yang menjadi dasar kekhawatiran SBY ini?
2. SBY menyatakan bahwa beliau menghindari sihir dengan berzikir menjelang Debat Capres, Kamis (2/07) lalu. Apakah ini berarti beliau menuduh kompetitornya ada yang menggunakan sihir di acara ini?
3. Sebagai seorang yang bergelar doktor, apakah perlu hal-hal yang berbau klenik dari “dunia lain” ini diungkapkan SBY ke publik?
Terima kasih.

RENUNGAN .............!!!!!

Surat Terbuka untuk SBY oleh Rinaldy Damanik
Oleh mustari - 4 Juli 2009 - Dibaca 667 Kali -
Kepada yang terhormat,Bapak Soesilo Bambang YudhoyonoDi - Jakarta.
Salam hormat.Pada tanggal 13 Juni 2009, di GOR KONI Kendari, Sulawesi Tenggara, Bapak SBY menyatakan: ”Jangan ambil resiko memilih pemimpin yang belum teruji dan terbukti. Barangkali masih penuh dengan janji.” (Radar Suteng, edisi 14 Juni 2009). Terimakasih atas nasehat Bapak SBY. Kini, perkenankan kami merespons sekaligus menjawab nasehat Bapak. Pemimpin yang telah teruji dan terbukti ialah: YUSUF KALLA. Mengapa?
Kita pernah bertemu langsung dan berbincang-bincang mengenai masalah Poso dan Nasional, ketika Bapak SBY menerima saya di Istana Negara Jakarta pada tanggal 28 November 2004. Pada waktu itu saya baru bebas dari vonis 3 tahun penjara Kasus Konflik Poso. Terimakasih Pak !
Kini perkenankan saya kembali menyampaikan hal yang tentu Bapak SBY telah memahaminya. Kondisi Kabupaten Poso tahun 2000, 2001 sangat sulit, termasuk dampaknya terhadap wilayah Parigi, Tojo-Una Una, Morowali, bahkan Sulawesi dan sekitarnya. Konflik massal antar komunitas, seakan tak mungkin terhentikan. Seorang korban Konflik Poso menyatakan dalam bahasa Pamona: “Ri kare’e popaiso katuwu jamo ndariso, Lompiu lawi marimbo, ewa damagero lino“(Js.Hokey)
Kondisi itu tentu hanya bisa dirasakan oleh masyarakat yang bertahan di wilayah Kabupaten Poso, terutama para Korban. Setiap orang yang masih berpikir waras, pasti sepakat mengakui bahwa peristiwa Pertemuan Malino Untuk Poso sangat berarti dan minimal telah menghentikan konflik masal antar komunitas. Benar, bahwa pasca-Malino masih terjadi peristiwa-peristiwa pilu yang tidak terduga, tetapi Sepuluh Butir Kesepakatan Malino untuk Poso berdampak luas terhadap perbaikan kondisi Kabupaten Poso dan wilayah-wilayah di sekitarnya. Bahkan Instruksi Presiden RI untuk Poso merujuk dan didasarkan kepada isi Deklarasi Malino yang diprakarsai dan dilakukan langsung oleh Yusuf Kalla.
Kini asam di gunung dan garam di laut kembali bertemu dalam belanga, seperti pepatah dalam bahasa Pamona: ”Podi ri buyu, bure ri tasi wongi ri kura sangkani-ngkani“ (Js. Hokey). Komunitas Muslim, Kristen, Hindu dll saling berinteraksi dalam damai. Jika itu tidak terjadi, bagaimana mungkin dapat beribadah, bekerja, belajar, bergaul, berjalan, beristirahat dengan wajar ?
Saya terlalu yakin mengatakan, bahwa tanpa penerimaan masyarakat Poso terhadap Sepuluh Butir Kesepakatan Malino untuk Poso, akibat Konflik Poso tidak mungkin Bupati Poso yang terpilih tahun 2005, beragama Kristen. Apalagi soal keamanan, tekanan yang sangat kuat untuk proses keamanan, penegakan hukum, justru didasarkan kepada Kesepakatan Malino tersebut. Sepuluh Butir Deklarasi Malino membuat semua pihak bergerak, termasuk TNI, Polri dan penegak hukum. Dari segi dana, berapa yang telah mengalir ke Kabupaten Poso sejak konflik Poso hingga saat ini? Tanpa kesepakatan Malino, mustahil dana yang banyak itu mengalir ke Kabupaten Poso. Jika penyalurannya bermasalah, bukan kesepakatan Malino yang keliru, tetapi system dan kebobrokan moralitas pihak-pihak yang menyalurkannya.
Sangat menyedihkan, jika ada pihak-pihak yang menyatakan bahwa dia atau partainya yang membuat Poso aman, dia yang mengupayakan dana mengalir ke Kabupaten Poso. Pada hal, dia tidak ada di Poso pada waktu itu, apa lagi di Malino. Bahkan dari sisi politis, pada waktu itu Partai Politik nya pun belum berdiri, termasuk Partai yang Bapak dirikan. Tak seorangpun yang menganggap dirinya pahlawan. Hanya Tuhan, Allah, Yang Maha Kuasa ! Jusuf Kalla sendiri menyatakan bahwa Pertemuan Malino adalah Amanah Tuhan !
Pemulihan masyarakat sangat berkaitan dengan peluang dan kualitas pendidikan. Hal ini sangat ditekankan oleh Jusuf Kalla. Oleh karena itu, berbagai sarana pendidikan dibangun mulai dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi, antara lain pembangunan Pesantren Modern di Tokorondo dan pembangunan Universitas Kristen di Tentena (UNKRIT). Mengenai proses pembangunan Pesantren di Tokorondo, tentu saudara-saudara Muslim yang dapat menjelaskannya secara tepat.
Dalam konteks Universitas Kristen, dengan pola pikir dan pola tindakan yang cepat, pada tanggal 29 Desember 2007, Jusuf Kalla mengundang Pengurus Yayasan Perguruan Tinggi Kristen GKST, Bapak Pdt. Ar. Tobondo, MTh, Pdt. Drs.H.X.Sigilipu, Dr.H.Lumeno, di Istana Wakil Presiden RI. Dalam pertemuan itu dibahas kebutuhan pembangunan UNKRIT Tentena. Dana yang disetujui oleh Wakil Presiden RI (Jusuf Kalla); Rp. 12,5 Miliar. Pada tahun 2008, direalisasikan Rp. 7,5 Miliar. Wakil Presiden RI memastikan bahwa pada bulan Juli 2009 akan disalurkan Rp.5 Miliar. Dana tersebut tersentralisasi dalam Rekening Rektorat UNKRIT. Dalam proses perjalanan pembangunan UNKRIT, Jusuf Kalla secara pribadi memberikan bantuan dana Rp. 1 Miliar untuk pembangunan Aula UNKRIT; dana yang telah direalisasikan Rp. 485 Juta dan sisanya akan disalurkan sesuai dengan kemajuan pembangunan. Dari dana tersebut, Rp. 97 Juta membantu Kantor Unkrit dan fasilitasnya. Seluruh dana tersebut tersentralisasi dalam Rekening Yayasan Perguruan Tinggi Kristen GKST. Bahkan dalam proses percepatan Pembangunan Sulteng, diupayakan Rp. 4 Miliar untuk UNKRIT dan peralatan Teleconfrens Rp. 2 Miliar. Bukan hanya itu, ketika terjadi masalah dan kelambatan dalam penerbitan Izin Operasional dan Pembangunan UNKRIT, Jusuf Kalla bertindak cepat dan tegas. Beliau memanggil Dirjen Pendidikan Tinggi, Prof Dr Satryo Brodjonegoro, Juli 2007. Dan hasilnya, izin tersebut diterbitkan ! Selanjutnya, pendampingan terhadap UNKRIT dilaksanakan oleh Dirjen Pendidikan Tinggi yang baru: Dr. Fasli Djalal. Di Tentena, Jusuf Kalla menyatakan bahwa beliau berharap UNKRIT dapat berkembang seperti Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, dan Jusuf Kalla siap untuk mengawal proses tersebut. Berkaitan dengan itu, masalah pemindahan rumah masyarakat yang ada di Lokasi UNKRIT adalah tanggungjawab Pemda Poso, sebab dananya telah disalurkan dari Pusat. Ya, Bapak telah melihat langsung kondisi lokasi UNKRIT. JIKA JUSUF KALLA TIDAK BERJIWA NASIONAL, TIDAK MUNGKIN JUSUF KALLA MEMFASILITASI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS KRISTEN TENTENA.
Dalam berbagai segi, wilayah Poso akan semakin “terang.” Tetapi kini kegelapan masih terjadi, karena listrik belum memadai. Ketika, kami berdebat soal Pembangunan PLTA di Sulewana Kabupaten Poso, dinyatakan bahwa dalam Perjanjian, jika PLTA telah berfungsi maka PLTA Poso 2 akan menyalurkan dana konpensasi Rp. 12 Miliar per-tahun kepada Pemda Poso dalam bentuk pajak air dan permukaan, belum termasuk Pajak Penghasilan, belum termasuk PLTA Poso 1, Poso 3 dan listrik yang akan didistribusi. Dana tersebut akan masuk ke dalam PAD (Pendapatan Asli Daerah) Kabupaten Poso. Sekali lagi, dalam hal ini keadilan untuk rakyat yang diprioritaskan, bukan kepentingan pihak tertentu.
Banyak hal yang telah dilakukan Jusuf Kalla. Siapa sebenarnya yang telah teruji dan terbukti? Hal yang telah teruji dan hal yang masih merupakan janji selalu bercampurbaur. Sekali lagi, terimakasih atas nasehat Bapak SBYmenyatakan: ”Jangan ambil resiko memilih pemimpin yang belum teruji dan terbukti. Barangkali masih penuh dengan janji.” JAWABANNYA ADALAH: BAHWA DALAM PROSES PERDAMAIAN DI POSO, AMBON, MALUKU, ACEH, PEMIMPIN YANG TELAH TERUJI DAN TERBUKTI ADALAH JUSUF KALLA, sekali lagi: HANYA JUSUF KALLA !!!
Pada bagian akhir surat ini, perkenankan saya bertanya: Mengapa Bapak SBY sebagai Menkopolkam pada waktu itu tidak hadir dalam proses Pertemuan Malino? Mengapa hanya Bapak Jusuf Kalla yang memprakarsai dan memfasilitasi Perdamaian Aceh di Helsinki? Meskipun Bapak Jusuf Kalla tidak pernah meminta penghargaan, mengapa Bapak tidak memberikan Penghargaan kepada Bapak Jusuf Kalla atas inisiatif dan peranannya dalam perdamaian di Poso, Ambon, Maluku, Aceh dll?
Terimakasih atas perkenan Bapak merespons surat ini.
Tentena, 17 Juni 2009Mantan Narapidana Kasus PosoRinaldy Damanik.Mesale House - Jl. Dr. AC.Kruiyt No.1. Petirodongi-Tentena