Selasa, 14 Juli 2009

Renungan Lagi

(Koruptor) Jangan Dijebak, Kasihan..
Oleh orangdesa - 15 Juli 2009 - Dibaca 206 Kali -
sebagai orang desa saya agak terhenyak saat Pak Lurah bilang jangan main jebak-jebakan, lebih baik bicarakan baik-baik, adakan koordinasi dsb.
ungkapan Pak Lurah ini menarik, karena saat itu kaur Korupsi pengen menyelidiki dugaan korupsi di tubuh kaur keamanan, bicara soal wewenang , antara kaur Korupsi dengan Kaur Keamanan tugasnya sama-sama memberantas maling, bedanya kaur keamanan bisa membertantas semua maling, kalo kaur korupsi khusus memberantas maling duit rakyat, tapi dibungkus kedok biaya ini dan itu, istilahnya maling berbulu domba.
Kalo kaur kemanan boleh menjebak maling , dengan pintu kandang ayam dibuka, trus diintai sampai malingnya keluar sambil bawa ayam trus dikejar dan diteriaki maling, tugas kaur korupsi agak canggih, dia menyelidiki kasus maling dengan main sadap telepon si calon maling, direkam trus kalo sudah saatnya transsaksi ato bukti dahy cukup, malingnya bisa langsung diambil dan disidangkan, ga perlu teriak2 dan ngejar2 malingnya
Yang bikin Pak Lurah bilang jangan dijebak ya gara-gara kaur korupsi diduga menyadap telepon kaur keamanan, kaur keamanan tau trus bilang ke wartawan masuk desa, lalu beritanya menyebar ke seluruh kampung, Pak Lurah jadi bingung kok bawahannya malah jadi berantem, gara-gara ada dugaan penjebakan oleh kaur korupsi. makanya ada rencana wewenang kaur korupsi agak dikurangi, karena kalo kaur keamanan sampai gonta-ganti pada masa pemerintahan Pak Lurah, khan kasihan citra kaur keamanan..
kaur korupsi ke depan mungkin tidak bisa main sadap telpon lagi, mau dibuatin Peraturan Lurah (Perah), yang membatasi wewenang kaur korupsi untuk main sadap dan main jebak para koruptor, tentu kabar ini membuat para koruptor girang bukan kepalang, mereka ikut berbicara ke wartawan masuk desa, tentu bukan atas nama koruptor, tapi sebagai Pak RT dan Pak RW, pengusaha desa, staf-staf kelurahan dsb, intinya sangat mendukung diberlakukannya Peraturan Lurah tersebut, “LANJUTKAN PAK..” begitu yang sering mereka sampaikan waktu wawancara sama wartawan
Sebagai orang desa saya turut kuatir dengan kebijakan Pak Lurah ini, kalo kaur korupsi tidak boleh menjebak, kenapa kaur keamanan terkadang masih bisa menjebak maling, nangkap pengedar narkoba di desa, reputasi kaur keamanan memang sedang dipertanyakan warga desa, karena melihat kekayaan kaur keamanan yang bisa melebihi kekayaan Pak Lurah, padahal gajinya sama, tanah bengkok sawahnya malah lebih banyak Pak Lurah, knp bisa kaya raya si Kaur keamanan?
“Pake sihir kali mas.., Pak Lurah khan pernah bilang banyak sihir di sekitarnya, liat aja masih banyak mbah dukun berkeliaran..” , begitu ujar warga desa yang lain
Tags: , ,
function fbs_click() {u=location.href;t=document.title;window.open('http://www.facebook.com/sharer.php?u='+encodeURIComponent(u)+'&t='+encodeURIComponent(t),'sharer','toolbar=0,status=0,width=626,height=436');return false;}
html .fb_share_link { padding:2px 0 0 20px; height:16px; background:url(http://b.static.ak.fbcdn.net/images/share/facebook_share_icon.gif?2:26981) no-repeat top left; }
Share on Facebook
4 tanggapan untuk “(Koruptor) Jangan Dijebak, Kasihan..”
Von Mengwi,
— 15 Juli 2009 jam 9:10 am
Memang semua yang terjadi di negara ini sudah berlawanan dengan akal sehat Bung, yang ada akal-akalan saja.
Muh,
— 15 Juli 2009 jam 9:25 am
hahaha… pak Lurahnya pintar pula kan!berhubung ini adalah masa jabatan terakhir dari pak Lurah, maka semua perangkat dan wewenang kaur korupsi di kurangi perlahan-lahan. Akibatnya kaur korupsi akan melemah sehingga tidak bisa menyelidiki pak Lurah dan keluarganya setelah pak Lurah tdk lagi menjabat.
wino,
— 15 Juli 2009 jam 10:04 am
Untung saya kemarin tidak memilih Pak Lurah yang anda maksud…! *Cuci Tangan..wek
Muhammad Ihsan,
— 15 Juli 2009 jam 10:08 am
Kasihan deh nasib orang desa yang hidup di negara akal-akalan….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar