Kamis, 31 Desember 2009

O B I T U A R I



Gus Dur ....... Tokoh Pemersatu yang Tak Tertandingi Siapapun



Oleh Arief Mujayatno

Duka menyelimuti bangsa Indonesia, setelah mantan Presiden Abdurrahman Wahid yang akrab disapa Gus Dur, Rabu sekitar pukul 18.40 WIB, meninggal dunia di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta, karena sakit.
Bukan saja warga Nahdlatul Ulama (NU), seluruh rakyat Indonesia merasa kehilangan atas wafatnya ulama besar dan tokoh ormas Islam terbesar di Indonesia itu.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sekitar pukul 18.30 WIB sempat menjenguk Gus Dur untuk mengetahui kondisi terkininya di RSCM.
Kepala Negara berada di rumah sakit itu hanya sekitar 30 menit dan pada pukul 19.00 WIB langsung kembali ke Istana dan memanggil Wapres Boediono dan Menkes Endang Sedyadingsih untuk membahas rencana lebih lanjut terkait pemakaman Gus Dur.
Dalam pandangan Wakil Presiden Boediono, almarhum Gus Dur merupakan sosok pemersatu bangsa yang hingga kini belum tertandingi oleh siapa pun.
"Kita benar-benar kehilangan seorang tokoh besar, tokoh pemersatu bangsa dalam sejarah modern Indonesia," kata Boediono seperti disampaikan juru bicaranya, Yopi Hidayat.
Boediono menambahkan, saat ini sangat sulit untuk mencari tokoh-tokoh pemersatu bangsa seperti Abdurrahman Wahid yang akrab disapa Gus Dur.
Ke depan, lanjut Boediono, Indonesia diharapkan dapat memiliki kader-kader pemersatu bangsa seperti Gus Dur.
Sementara itu, Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin mengatakan, kepergian Gus Dur adalah kehilangan besar bagi umat Islam dan bangsa Indonesia.
"Selama hidupnya Gus Dur telah menampilkan peran tertentu dan memberikan jasa bagi bangsa Indonesia," kata Din.
Ia menambahkan, walaupun Gus Dur memiliki banyak ide dan bersikap kontroversial, tetapi banyak pula idenya yang bermanfaat seperti pengembangan atas perlunya kemajemukan dan penguatan demokrasi.
"Saya berharap hilangnya seorang tokoh umat dan tokoh bangsa, maka akan segera tergantikan dengan munculnya tokoh-tokoh lain, khususnya di kalangan umat Islam," demikian Din Syamsuddin.
KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur menjabat Presiden RI keempat mulai 20 Oktober 1999 hingga 24 Juli 2001. Putra pertama dari enam bersaudara itu lahir di Desa Denanyar, Jombang, Jawa Timur, pada 4 Agustus 1940.
Ayah Gus Dur, KH Wahid Hasyim, adalah putra pendiri organisasi terbesar Nahdlatul Ulama (NU), KH Hasyim Asy`ari. Sedangkan ibunya bernama Hj Sholehah, adalah putri pendiri Pesantren Denanyar Jombang, KH Bisri Syamsuri.
Gus Dur menikah dengan Sinta Nuriyah dan dikaruniai empat putri yaitu Alissa Qotrunnada Munawaroh, Zannuba Arifah Chafsoh (Yenni), Annita Hayatunnufus, dan Inayah Wulandari.
Sebagaimana dikutip dari situs resmi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, sejak masa kanak-kanak, Gus Dur mempunyai kegemaran membaca dan rajin memanfaatkan perpustakaan pribadi ayahnya.
Selain itu, Gus Dur juga aktif berkunjung ke perpustakaan umum di Jakarta. Pada usia belasan tahun Gus Dur telah akrab dengan berbagai majalah, surat kabar, novel dan buku-buku.
Di samping membaca, Gus Dur dikenal hobi bermain bola, catur dan musik. Bahkan Gus Dur, pernah diminta untuk menjadi komentator sepak bola di televisi. Kegemaran lainnya, yang ikut juga melengkapi hobinya adalah menonton bioskop.
Kegemarannya itu mendapat apresiasi yang mendalam di dunia perfilman sehingga pada 1986-1987 diangkat sebagai ketua juri Festival Film Indonesia.
Masa remaja Gus Dur sebagian besar dihabiskan di Yogyakarta dan Tegalrejo. Di dua tempat inilah pengembangan ilmu pengetahuan mulai meningkat. Masa berikutnya, Gus Dur tinggal di Jombang, di pesantren Tambak Beras, sampai kemudian melanjutkan studinya di Mesir.
Sebelum berangkat ke Mesir, pamannya telah melamarkan seorang gadis untuknya yaitu Sinta Nuriyah, putri H Muh. Sakur. Perkawinannya dilaksanakan ketika Gus Dur berada di Mesir.
Sepulang dari pengembaraannya mencari ilmu, Gus Dur kembali ke Jombang dan memilih menjadi guru. Pada tahun 1971, Gus Dur bergabung di Fakultas Ushuludin Universitas Tebu Ireng Jombang.
Tiga tahun kemudian beliau menjadi sekretaris Pesantren Tebu Ireng, dan pada tahun yang sama Gus Dur mulai menjadi penulis. Beliau kembali menekuni bakatnya sebagaii penulis dan kolumnis. Lewat tulisan-tulisan tersebut gagasan pemikiran Gus Dur mulai mendapat perhatian banyak.
Pada 1974, Gus Dur diminta pamannya KH Yusuf Hasyim untuk membantu di Pesantren Tebu Ireng Jombang dengan menjadi sekretaris.
Dari sini Gus Dur mulai sering mendapatkan undangan menjadi nara sumber pada sejumlah forum diskusi keagamaan dan kepesantrenan, baik di dalam maupun luar negeri.
Selanjutnya Gus Dur terlibat dalam kegiatan LSM. Pertama di LP3ES bersama Dawam Rahardjo, Aswab Mahasin dan Adi Sasono dalam proyek pengembangan pesantren, kemudian Gus Dur mendirikan P3M yang dimotori oleh LP3ES.
Pada 1979, Gus Dur pindah ke Jakarta. Mula-mula beliau merintis Pesantren Ciganjur. Sementara pada awal tahun 1980 Gus Dur dipercaya sebagai Wakil Katib Syuriah PBNU.
Kiprahnya di PBNU semakin menanjak hingga akhirnya terpilih secara aklamasi oleh sebuah tim ahl hall wa al-`aqdi yang diketuai KH As`ad Syamsul Arifin untuk menduduki jabatan Ketua Umum PBNU pada muktamar ke-27 di Situbondo, pada 1984.
Jabatan tersebut kembali dikukuhkan pada Muktamar NU ke-28 di pesantren Krapyak Yogyakarta, 1989, dan Muktamar NU di Cipasung Jawa Barat, pada 1994.
Jabatan Ketua Umum PBNU baru ditinggalkannya setelah Gus Dur menjabat Presiden RI keempat pada 20 Oktober 1999 menggantikan BJ Habibie setelah terpilih dalam Sidang Umum MPR hasil Pemilu 1999.
Selama menjadi presiden, tidak sedikit pemikiran Gus Dur yang kontroversial dan seringkali pendapatnya berbeda dari pendapat banyak orang.
Dalam menyelenggarakan pemerintahannya, Gus Dur membentuk Kabinet Persatuan Nasional. Masa kepresidenan Gus Dur berakhir pada Sidang Istimewa MPR pada 23 Juli 2001 dan digantikan oleh Megawati Soekarnoputri setelah mandat Gus Dur dicabut oleh MPR.

Rabu, 30 Desember 2009

Sebuah Pembelajaran ......... Bagi Yang mau Belajar dari Kegagalan .....

Kiat Hidupkan Usaha Yang Hampir Bangkrut


Gawat: modal nol, kas kosong! Barang dagangan hampir ludes. Utang segunung. Yg nagih utang ngantri panjang. Karyawan lemes-lemes. Caci-maki dan kutukan bertebaran. Tambah lagi ancaman penyitaan dari bank pemberi kredit. Juga ancaman ambil secara paksa dari pemberi pinjaman pribadi. Duh ada lagi: sewa tempat usaha habis tahun depan. Pendeknya kami sedang jadi sasaran kekecewaan dan kebencian. Kebangkrutan benar-benar nyata di depan mata! Masih adakah harapan? Mungkinkah bangkit kembali?
Jangan takut, solusi pasti ada. Sekecil apapun peluangya harus dimanfaatkan, katakanlah sampai titik darah penghabisan…..! Berikut ini adalah pengalaman saya pribadi ketika saya sedang terpuruk dan bangkrut. Lalu diberi amanat untuk mengelola sebuah usaha yg hampir bangkrut. Saya dipilih karena tidak ada orang lain yg berani menangani dg resiko begitu tinggi. Kesempatan itu saya terima untuk menghidupkan kembali usaha keluarga yg hampir tewas dan sekaligus untuk menancapkan prestasi agar saya bangkit lagi seperti dulu. Katanlah: Sekali dayung dua pulau terlampaui, bukan?
DILARANG PANIK!. Pelajaran pertama menghadapi masalah besar dari awal adalah dilarang panik. Kalo tidak ingin makin meruncing dan makin runyam. Seperti yg saya alami sendiri pada awal tahun 2003. Salah satu anggota keluarga menelpon dan minta saya bantu perusahaannya yg dalam keadaan genting. Usaha keluarga berupa Toko Bangan Bangunan dg omzet tertingginya sekitar 3milyar rupiah setahun. Tak ada pengalaman dalam bidang usaha tsb tapi saya tahu managemen perusahaan secara umum. Dan saya paham prinsip-prinsip kepemimpinan dalam menjalankan roda usaha. Walaupun suasana begitu runyam dan mencekam, saya usahakan tampak tenang. Seolah perusahaan tak ada masalah serius (padahal dalam hati sih tegang minta ampun koq dikasih amanat dadakan dalam keadaan kiamat sudah dekat hahaha…).
ANGKAT MORAL BERTARUNG PEGAWAI. Pelajaran kedua adalah perhatikan moral bertarung pegawai. Ketika saya perhatikan seluruh pegawai mengalami demoralisai maka saya adem-ademkan mereka bahwa bulan depan beres semua. Bahkan saya inisiatif naikan honor mereka 20% tanpa ijin dulu dari pemilik perusahaan sekedar untuk menghindari debat panjang sementara si pemilik hanya tertarik mengamankan assetnya saja. Pada saat yg sama saya harus menegakan tertib administrasi, disiplin pegawai dan menertibkan prilaku keluarga pemilik yg terbiasa intervensi urusan perusahaan. Belakangan pemilik dan keluarganya marah-marah kepada saya dg inisitif menaikan honor, dan baru reda sendiri 3 bulan kemudian setelah usahanya mengalami kemajuan.
OPTIMISME SEPARUH DARI PERJALANAN SUKSES. Pelajaran ketiga adalah menancapkan sikap optimis. Yakin bisa berhasil. Itu sudah separo dari kisah sukses. Pesimisme yg berkecamuk dalam pikiran segera buang jauh-jauh dan lupakan. Apapunn yg akan terjadi anggaplah bahwa kebangkrutan secara permanen cuma gertak sambal dari musuh-musuh yg dengki. Untuk menetralisir kepanikan dan keresahan saya ajak pegawai santai di waktu instirahat dan setelah jam kerja. Misalnya main catur rame-rame, maen kartu, maen gaple, jrang-jreng gitaran maen musik, cerita ngalor-ngidul dg humor-humor yg bikin gerrrrr cekakakan.
CARI TAHU TITIK PALING LEMAH & MERUSAK. Pelajaran keempat adalah meneliti biang kerok kehancuran usaha. Di sana yg saya temukan ternyata pengendalian keuangan yg amburadul dg kesalahan-kesalahan mendasar. Ini penyakit umum usaha kecil dan menengah: Pinter jual barang tapi tidak pinter kendalikan uang. Banyak yg pinjam cek/giro tanpa tanggal dan nilai nominal. Banyak pemakaian uang dan barang untuk urusana pribadi tak tercatat. Banyak piutang pribadi dilupakan. Banyak piutang dagang yg dibiarkan tidak tertagih. Celakanya, ini khas perusahaan keluarga, pegawai yg bertugas tak punya wibawa untuk melakukan penertiban saking kokohnya dominasi pemilik beserta keluarga dan sekondangnya.
Dari titik-titik lemah inilah saya lakukan penertiban besar-besaran tanpa pandang bulu. Bahkan untuk sekedar kas bon Rp.5000,- si pemilik kudu tandatangan di slip Pengeluaran Kas. Syukurlah sang pemilik yg sudah panik rela menyerahkan semua kebijakan dan operasional toko kepada saya asal usahanya selamat. Soalnya ini urusan hidup-mati bagi keluarganya di mana keluarga besar sangat mengandalkan usaha tsb untuk kebutuhan hidup mereka.
Kebangkuran usaha di sini bisa berarti kematian bagi hampir seluruh anggota keluarga besar. Kebetulan saat itu dampak kriisis moneter masih melanda dg hebat yg berakibat banyak anggota keluarga besar gulung tikar. Toko yg satu ini gawang terakhir! Kepanikan keluraga pemilik juga dipicu oleh desas-desus bahwa beberapa usaha serupa sedang gulung tikar padahal mereka punya modal sangar kuat. Nah yg saya tangani ini modalnya nol: jumlah stock barang senilai dg jumlah hutang dagang, kas hampir kosong, piutang hampir macet semua.
JANGAN HIRAUKAN PUJIAN. Pelajaran keempat adalah bekerja keras dg target usaha meraih peningkatan semaksimal mungkin dg mengutamakan kepentingan perusahaan, bukan pribadi manapun. Profesionalisme. Tidak penting apakah si pemilik memberikan pujian, yg penting kita berhasil mengangkat usaha dari tepi jurang ke tengah lapangan yg luas untuk bernapas. Di sini saya kadang inisiatif ambil keputusan yg tidak sejalan dg kepentingan pribadi si pemilik. Resiko dipecat pasti ada. Tapi saya yakin bila argumentasi kita kokoh dan hasil akhir perusahaan mengalami peningkatan maka inisiatif dan resiko harus diambil. Misalnya atas penigkatan usaha yg nyata dalam tempo 3 bulan maka saya tambahnkan tunjangan karyawan, fasilitas kerja karyawan.
MEREBUT KEMBALI KEPERCAYAAN. Tak disangka kebijakan-kebijakan yg saya ambil dahsyat dampaknya kepada suasana kerja. Saya pendatang baru 3 bulan tiba-tiba direken pahlawan oleh pegawai. Mereka sangat berharap saya tidak pernah meniggalkan mereka. Moral bertarung pegawai meningkat dg pesat. Kebangkrutan semakin jauh di mata. Senyum dan tawa membahana. Bahkan para sales-sales yg tadinya cemberut-cemberut takut tagihannya tak terbayar, sekarang berlomba membujuk saya agar order barang sebanyak-banyaknya kepada mereka. Mereka bilang mereka percaya kepada kami. Luar biasa, ini yg saya kejar: MEREBUT KEMBALI KEPERCAYAAN.
SPEKULASI DAN AMBIL RESIKO DICACI-MAKI. Perusahaan yg sudah mulai masuk blacklist berhasil come back berkat lancarnya cicilan hutang. Sebetulnya saya juga lakukan sedikit spekulasi dg berikan banyak giro mundur kepada supplier, padahal kas kosong melompong. Apa boleh buat, cuma itu caranya agar supplier mau drop barang lagi. Syukurlah hanya sekitar 10% giro yg jebol. Saya juga sempat gonta-ganti bank dan menyiapkan cek/giro dari beberapa bank atas nama saya. Beberapa kali rekening ditutup. Entah berapa kali dicaci-maki para supplier dan staff bank. Masa bodoh, saya terima makian mereka dan memaklumi mereka.
Saya dan anak buah sedang berjuang antara hidup dan mati. Caci-maki mah keciiiiil hahaha…. Anggap aja anjing menggonggong. Cuma menggonggong, tidak menggigit! Mula-mula gentar dan gemetar, lama-lama terbiasa dan cuek sambil senyum. Yg penting punya iktikad baik. Yg penting tidak menipu, maka caci-maki atas kekesalan supllier dan staff bank saya terima sbg peringatan sekaligus pengurang dosa-dosa saya sbg penanggung jawab perusahaan kepada mereka semua.
DAN AKHIRNYA…Kira-kira bulan keempat perusahaan siap menambah armada Colt Diesel satu lagi karena omzet terus menanjak. Sudah siap pula un tuk perpanjang kontrak tempat usaha untuk 10tahun ke depan. Bangunan toko dan bedeng baru juga siap renov. Staff beberapa bank yg tadinya galak2 dan judes2 tiba-tiba begitu ramah menyambut kami sambil menawarkan kredit besar dalam jangka 5-10 tahun.
Para supplier yg tadinya pada ketus menagih tiba-tiba jadi sangat sopan sambil merengek-rengek agar kami order barang kepada mereka dg tempo pembayaran yg lebih longgar. Tidak ada lagi antrian panjang penagih hutang. Yg ada antrian panjang pembeli dan nasabah yg bergairah berbelanja.
Pendeknya semua nampak sehat wal afiat. Sesuai doa dan harapan kami: sehat jasmani, sehat rohani dan sehat ekonomi.***Sharing ini saya tujukan kepada semua kawan dan saudara yg berminat, khususnya yg sedang dan akan terancam kebangkrutan usaha. Semoga bermanfaat.
Ragile, 31des2009

Selasa, 29 Desember 2009

Buang2 Waktu......... Ngitung Duit Orang .... Hehehehe

Tolong Dpelajari Betul


Sehubungan dengan HARI ANTI KORUPSI INTERNASIONAL,
menyangkut masalah Bank Century dengan bill-out 6,7 triliun dinalisa secara matematika sbb:
Wujud Rp 6,7 Triliun Bank Century
Begitu mendengar kata "Rp 6,7 Triliun" kemungkinan besar pikiran kita langsung mengasosiasikannya pada kasus bank Century. Tapi pernahkah kita bertanya dalam hati: Bagaimana sih wujudnya uang Rp 6,7 triliun tersebut?Berikut ini visualisasinya.Sebuah kertas HVS Folio 80gram bisa "menampung" 7 lembar uang kertas pecahan 100ribu dengan menyisakan sedikit ruangan dengan panjang 6,5cm dan lebar 3cm.
Jika mau akurat, 1 buah kertas HVS Folio bisa menampung 7,2 lembar uang kertas.
Dalam keadaan terpacking, 1 rim (500 lembar) kertas memiliki ukuran:panjang x lebar x tinggi = 33 x 21,5 x 5,5 cmJika kita asumsikan tebal kertas yang sama, maka 1 rim kertas bisa menampung uang sebesar: 500 x 7,2 lembar uang= 3600 lembar uang= 3600 * Rp 100ribu= Rp 360 000 000Angka diatas dibaca: Rp 360jutaJadi 1 rim kertas HVS Folio muat 360juta.Lantas seberapa besarkah ukuran Rp 6,7 triliun jika ditumpuk dalam pecahan Rp 100ribuan?Jawabannya ada dalam hitungan sederhana:1 ribu = 1 0001 juta = 1 000 0001 milyar = 1 000 000 0001 triliun = 1 000 000 000 000Rp 6,7 triliun / Rp 360 juta = 6 700 000 000 000 / 360 000 000= 6 700 000 000 000 / 360 000 000= 6 700 000 / 360= 18 611,1111Wow, ternyata uang Rp 6,7 triliun sebanding dengan 18ribuan rim kertas HVS Folio. Jika diletakkan dalam sebuah gudang, tak terbayangkan berapa besarnya gudang tersebut.Jika di tumpuk dengan ukuran 1 rim kertas HVS tadi, berapakah tingginya?18 611, 1111 x 5,5cm= 102 361 cm= 1023,61 meter Angka diatas dibaca: 1 kilometer lebih.Itu 7 kali lebih tinggi dari Monas.


Lagi nganggur…..ya……..gak ada kerjaan……..

Peace Indonesia

Sabtu, 26 Desember 2009

Konsep Hidup Bahagia ........

Hidup Bahagia dgn Konsep Khilafah Dalam Kepemilikan Property...... by Ali Hozi


Ilmuwan besar muslim Ibnu Rusyd pernah berkata bahwa “ Kebahagiaan seorang manusia itu bukan terletak pada kekayaan hartanya atau jabatannya tapi terletak pada kesehatan jiwanya, dan kesehatan jiwa hanya bisa tercapai dengan menjalankan semua perintah Allah,SWT dan menjauhi segala larangan-Nya”
Pesan Ibnu Rusyd tsb sangatlah dalam maknanya , bukannya maksud beliau melarang manusia itu memiliki harta kekayaan, tapi beliau menekankan bahwa untuk mencapai kebahagiaan yang hakiki adalah dengan menjalankan semua perintah Allah,SWT dan menjauhi segala larang-Nya termasuk disini adalah menggunakan konsep khilafah (perwalian) dalam kepemilikan kekayaan property. Konsep khilafah (perwalian) dalam ajaran Islam adalah suatu konsep dimana memberikan kepemilikan pribadi atas suatu kekayaan property label amanah dan mengubah si pemilik menjadi wali dari kekayaan dan wakil (khalifah) Allah Yang Maha Tinggi, Pemilik dan Penguasa alam semesta beserta segala isinya.
Jadi dengan konsep khilafah ini manusia harus sadar sepenuhnya bahwa semua kekayaan property adalah property Allah,SWT. Dialah Pemilik sebenarnya. Manusia hanyalah khalifah-Nya di muka bumi, menjadi wali-Nya atau diberikan amanah atas bumi dan segala kekayaan yang dikandungnya.Firman Allah,SWT :“Dialah yang menjadikan kalian khalifah-khalifah di muka bumi. Barang siapa yang kafir, maka akaibat kekafirannya menimpa dirinya sendiri. Dan kekafiran orang-orang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah kemurkaan pada sisi Tuhan mereka, dan kekafiran orang-orang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah kerugian mereka belaka . (Q.S Fathir 35:39)“Berimanlah kalian kepada Allah dan Rasul-Nya dan nafkanlah sebagian dari harta kalian yang Allah telah menjadikan kalian menguasainya… (Qs Al-Hadid 57:7)
Sebagaimana lazimnya pemberian amanah tersebut meniscayakan manusia untuk mempertanggungjawabkan amanah itu kepada si pemberi amanah, dalam hal ini manusia juga berada dalam pengawasan Allah ,SWT (Sang Pemberi amanah) berkenaan dengan penggunaan dan pemanfaatan amanah yang telah diberikan-Nya.
Konsepsi islami mengenai esensi kepemilikan ini yaitu konsep khilafah, bila ada dan mendominasi kuat dalam mentalitas Muslim yang memiliki kekayaan, maka ia (konsep khilafah) akan menjadi sebuah kekuatan yang mengarahkan perilaku, sehingga Muslim yang memiliki kekayaan merasa terikat dengan semua aturan-aturan yang telah ditentukan oleh Allah Yang Maha Kuasa , menjadikannya sebagai sekedar seorang wakil yang selalu berkewajiban menjalankan segala kehendak pihak yang mengangkatnya sebagai wakil atau khalifah.
Saya akan coba berikan contoh-contoh pelaksanaan konsep khilafah dalam kepemilikan property agar kita bisa lebih mengamalkannya dengan baik konsep ini dalam kehidupan kita sehari-hari. Contoh Pertama, kita harus menanggalkan seluruh asosiasi mental yang telah melekat padanya maksudnya adalah kaum Muslim JANGAN menjadikan kepemilikan property pribadi sebagai ukuran kehormatan dalam masyarakat Muslim dan memandangnya bernilai dalam hubungan sosial. Dalam suatu hadist dikatakan “ Seseorang yang bertemu dengan seorang Muslim miskin lalu menyapa dengan salam yang bebeda dari salamnya kepada orang kaya, Allah akan memandangnya dengan pandangan yang penuh kemarahan di hari kiamat”
Mengapa saya mengambil contoh ini sebagai contoh pertama dalam konsep khilafah dikarenakan pengamatan saya sampai dengan kondisi saat ini, kaum muslimin banyak sekali yang sudah meninggalkan ajaran Islam ini yaitu menghormati dan menghargai orang lain bukan lagi dari akhlaknya atau agamanya tetapi dari kekayaan property yang dimiliki atau dari jabatannya, sehingga sudah banyak sekali mendorong kerusakan – kerusakan moral dalam masyarakat kita yaitu seperti terjadinya Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.
Contoh Kedua, dalam konsep khilafah kepemilikan property pribadi mempunyai fungsi sosial , Islam mengajarkan kepada ummatnya agar anugerah kekayaan yang berlimpah bukan untuk ditimbun melankan untuk dimanfaatkan demi tujuan yang telah Allah,SWT tunjukkan kepada ummat manusia. Seperti dengan mengeluarkan Zakat, Infaq dan Sedekah atas kekayaan yang dimilikinya tsb.
Contoh Ketiga, Manusia yang memiliki kekayaan property tidak boleh congkak, sombong, arogan atau diliputi rasa bangga dan pongah. Kalau hal ini dilanggar maka cepat atau lambat akan membawa kehancuran kepada manusia itu sendiri. Lihat Firman Allah,SWT Qs.Al-Kahfi 18:39-42
Contoh Keempat, Jangan menjadikan kepemilikan kekayaan property itu sebagai tujuan akhir, tapi jadikanlah sebuah sarana untuk mewujudkan tujuah khilafah umum dan untuk memenuhi berbagai kebutuhan umat manusia, bukan untuk memuaskan hasrat menimbun dan menumpuk-numpuk yang tak akan pernah surut.
Sebenarnya masih banyak contoh-contoh pelaksanaan konsep khilafah dalam kepemilikan kekayaan property agar ummat muslim khususnya dan ummat manusia pada umumnya bisa mencapai kebahagiaan hidup yang hakiki, namun untuk saat ini saya baru bisa memberikan beberapa contoh tsb. Mohon maaf atas segala kekurangan.
Wallahua’lam
Salam
Al-Faqir

Tauladan dari Seorang .... dr. Cipto Mangunkusumo


Pelajaran Berharga dari Kasus Prita Mulyasari

Konsultasi Kesehatan by ..... dr. Samsuridjal Djauzi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai orang tua dan pensiunan guru, saya terharu dengan gerakan koin Prita yang menurut saya merupakan cerminan keberpihakan masyarakat luas kepada Prita. Dia adalah ibu rumah tangga yang ingin memelihara kesehatan dengan memilih dokter dan rumah sakit yang dipercayai dapat menolongnya. Namun, yang terjadi adalah dia harus menghadapi tuntutan pidana maupun perdata.Sejauh ini dokter telah mengampanyekan perlunya komunikasi dokter-pasien. Namun, menurut saya, gerakan koin Prita telah menunjukkan ketidaksetujuan masyarakat luas terhadap berbagai tindakan pihak rumah sakit dan dokter yang mengobatinya. Menurut saya, ini adalah masalah serius. Jika masyarakat mulai kehilangan kepercayaan terhadap rumah sakit atau dokter, maka apa yang selalu didengungkan tentang pentingnya komunikasi antara dokter dan pasien menjadi slogan hampa.Bagaimana sikap profesi kedokteran mengenai kasus Prita? Adakah upaya untuk memelihara kepercayaan masyarakat terhadap profesi kedokteran? Selama ini saya kurang menangkap upaya nyata profesi kedokteran terhadap kasus ini. Padahal, menurut saya, kalangan dokter harus segera melakukan introspeksi dan berusaha untuk memperbaiki citra agar kepercayaan masyarakat terhadap dokter dan rumah sakit baik kembali.Kita semua akan rugi jika profesi dokter yang selama ini masih baik di mata masyarakat menjadi luntur. Kepada siapa lagi masyarakat dapat meminta pertolongan jika mereka sakit? Ke mana mereka akan meminta perawatan jika mereka sudah tidak lagi memercayai layanan rumah sakit?
KN di D
Gerakan koin Prita menyadarkan kita semua bahwa masyarakat tidak tinggal diam menghadapi ketidakadilan. Sebagai anggota profesi kedokteran, saya juga merasa profesi kedokteran secara keseluruhan perlu mengevaluasi pelayanan kedokteran secara sungguh-sungguh.Saya ingin menceritakan suatu pertemuan pada tanggal 3 Desember 2009 di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Pertemuan tersebut dalam rangka memperingati ulang tahun rumah sakit, serta mengenang tokoh dr Cipto Mangunkusumo yang namanya diabadikan menjadi nama rumah sakit umum nasional kita.Pembicara pada pertemuan tersebut adalah Prof Supartondo dan Pak Des Alwi. Hadirin yang sebagian besar adalah tenaga kesehatan banyak yang baru menyadari perjuangan dr Cipto Mangunkusumo. Keberaniannya dalam menyelamatkan masyarakat dari wabah pes di Pulau Jawa waktu itu sangatlah mengharukan. Para dokter Belanda takut terjun ke lapangan menghadapi pes karena khawatir akan tertular pes. Namun, dr Cipto Mangunkusumo terpanggil untuk menolong masyarakat dan berani mengambil risiko, termasuk risiko tertular.Menurut Des Alwi, ketika dr Cipto Mangunkusumo diasingkan di Pulau Banda, beliau membawa seorang anak perempuan yang kedua orangtuanya meninggal karena wabah pes di Jawa. Peristiwa tersebut menggambarkan betapa akrabnya dokter dengan masyarakat. Apakah para dokter sekarang ini masih peduli kepada masyarakat ataukah sudah berubah?Banyak pemberitaan yang menyebabkan kita berkesimpulan bahwa telah terjadi perubahan dalam hubungan dokter dan masyarakat, terutama di kota besar. Hubungan saling peduli, saling menghormati, dan saling memercayai sebagian telah berubah menjadi hubungan konsumen dan penyedia jasa. Pasien membayar jasa dokter untuk layanan yang diterimanya. Sementara, dokter melayani pasien sebagaimana melayani konsumen. Dasar hubungannya lebih mengutamakan uang dan bukan kepedulian untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat.Perubahan nilai ini mungkin sebagian disebabkan karena sistem pelayanan kesehatan kita. Tidak banyak lagi dokter yang berpraktik secara pribadi. Kebanyakan mereka berpraktik di rumah sakit dan harus tunduk pada sistem yang ada di rumah sakit tersebut. Namun, sebagai profesi yang mempunyai nilai-nilai dan integritas, seharusnya dokter tetap dapat menunjukkan jati dirinya sebagai pribadi yang ingin menolong pasien.Petir PritaSaya dapat mengatakan bahwa kasus Prita dan gerakan koin Prita merupakan petir bagi kehidupan kedokteran. Petir yang menyadarkan para dokter untuk kembali ke sumpahnya sebagai dokter, yaitu mengutamakan kesehatan orang yang sedang sakit.Setahu saya, organisasi profesi kedokteran (Ikatan Dokter Indonesia dan lembaga kelengkapannya) telah memanggil dan mengambil tindakan terhadap anggotanya yang terlibat dalam kasus ini. Namun, memang setahu saya tindakan tersebut merupakan koreksi internal yang atas alasan etik kedokteran tidak diungkapkan keluar.Saya pribadi berpendapat, kita semua dapat mengambil hikmah dari kasus Prita. Seorang ibu yang ingin berobat seharusnya dilayani dengan baik dan ditolong agar dia dapat kembali sehat dan berfungsi sebagai seorang ibu dalam rumah tangga.Saya tidak ingin menyalahkan siapa pun. Namun, saya rasa akan lebih baik jika kasus ini digunakan untuk memperbaiki sistem pembiayaan kesehatan dan pendidikan kedokteran kita. Seperti keinginan kita semua yang menginginkan hubungan dokter dan masyarakat di Indonesia menjadi akrab seperti yang telah dicontohkan oleh dr Cipto Mangunkusumo. (Dr Samsuridjal Djauzi)

Senin, 07 Desember 2009

Peran Budiono ..... di Century Gate

BUDIONO ...... OOOOOHHHH BUDIONO

“Sebetulnya, rapat tertutupnya ada di kamar.”
Itu adalah kalimat terakhir yang diucapkan Menteri Keuangan dan Ketua Komite Stabilitas Sektor Keuangan (KSSK), seperti yang tercantum dalam transkrip pembicaraan pada “bagian pertama” Rapat KSSK yang digelar tengah malam 20 November hingga dinihari 21 November 2008.
Dokumen transkrip pembicaraan “bagian pertama” Rapat KSSK setebal 59 halaman itu sudah beredar luas sejak pekan lalu. Ia melengkapi berbagai dokumen yang telah muncul sebelumnya, dan semakin membuat terang benderang duduk persoalan di balik keputusan pemerintah “menyelamatkan” Bank Century.
Dokumen mengenai skandal dana talangan Bank Century yang akhirnya membengkak hingga mencapai Rp 6,7 triliun, yang pertama kali beredar di publik, katakanlah begitu, adalah dokumen progress report Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap Bank Century per tanggal 26 September 2009. Progress report itu merupakan laporan audit sementara yang dilakukan BPK atas permintaan DPR periode 2004-2009 bulan Desember 2008 setelah DPR mencium keanehan dan kejanggalan dalam mem-bailout Bank Century.
Adalah mantan Menko Ekuin Kwik Kian Gie yang pertama kali membeberkan dokumen progress report itu dalam tulisannya di harian Suara Pembaruan pekan kedua November 2009.
Di dalam progress report itu disebutkan tentang Rapat Koordinasi KSSK dan Rapat KSSK yang dilakukan tengah malam 20 November sampai dinihari subuh 21 November 2008, yang merupakan titik kulminasi dari proses pengambilan kebijakan bailout Bank Century. Rapat ini didahului oleh Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang digelar malam 20 November 2008.
Dalam RDG itu Boediono yang menjadi Gubernur BI sejak Mei 2008 memutuskan bahwa Bank Century layak diberi status “bank gagal”. Tidak hanya itu, menurut Boediono kegagalan Bank Century ini pun ditenggarai berdampak sistemik dan membahayakan industri perbankan dan kondisi perekonomian nasional. Hasil RDG inilah yang dibawa oleh Boediono ke dalam Rapat Konsultasi KSSK, yang dilanjutkan dengan Rapat KSSK. Dan memang, Rapat Koordinasi maupun Rapat KSSK digelar khusus untuk membahas proposal Boediono tersebut.
Dokumen kedua yang beredar adalah notulen Rapat KSSK yang digelar dinihari tanggal 21 November 2008. Di dalam dokumen setebal lima halaman itu disebutkan bahwa rapat yang dipimpin Sri Mulyani tersebut dibuka sebelas menit lewat tengah malam. Dalam rekomendasinya, Boediono menilai Bank Century layak ditetapkan sebagai “Bank Gagal yang Berdampak Sistemik”. Ia juga meminta agar KSSK menyetujui penambahan modal untuk menaikkan rasio kecukupan modal (CAR) Bank Century menjadi positif 8 persen, dan dana yang diajukan Boediono sebesar Rp 632 miliar. Jumlah ini, sebut Boediono seperti tertera dalam Notulen Rapat KSSK, akan bertambah seiring dengan memburuknya kondisi Bank Century selama bulan November 2008.
Pihak lain yang hadir di dalam rapat itu mempertanyakan proposal Boediono. Mereka menilai status bank gagal plus upaya penyelamatan yang diusulkan Boediono tidak pantas dan tidak pada tempatnya. Bank Century yang sejak didirikan dari hasil merger tiga bank sakit pada Desember 2004 sering mengalami persoalan keuangan dan krisis performance dinilai terlalu kecil bila dibandingkan dengan industri perbankan nasional. Risiko sistemik yang disebutkan Boediono, menurut sebagian peserta rapat, lebih merupakan dampak psikologis semata.
Intinya, dokumen notulen Rapat KSSK itu memperlihatan betapa Boediono sebagai Gubernur BI merupakan pihak yang paling ngotot agar proposal penyelamatannya diterima oleh KSSK. Sri Mulyani sendiri di dalam notulen itu telah memberikan perlawanan yang serius. Namun entah mengapa, belakangan ia menerima begitu saja.
Dokumen ketiga yang kemudian beredar adalah hasil akhir audit investigatif BPK yang disampaikan kepada DPR siang hari tanggal 23 November. Menjelang sore, BPK menyampaikan salinan dokumen itu kepada Presiden SBY.
Berbeda dengan dua dokumen sebelumnya yang beredar di “pasar gelap”, dokumen hasil akhir audit BPK ini dibagikan oleh BPK kepada wartawan di gedung DPR. Ada dua “versi” dokumen audit investigatif itu. Versi pertama merupakan executive summary yang hanya setebal 25 halaman. Sementara versi kedua merupakan versi lengkap yang juga mendetilkan aliran dana bailout kepada nasabah-nasabah legal Bank Century. Dokumen belakangan ini memiliki ketebalan sekitar 500 halaman.
Kerangka dari audit investigatif tertanggal 23 November ini sama seperti progress report audit BPK tertanggal 26 September: memperlihatkan berbagai pelanggaran peraturan dan penyimpangan yang dilakukan oleh Gubernur BI dan Ketua KSSK.
Kini, dua dokumen lagi beredar di tengah publik. Pertama dokumen yang memuat transkrip pembicaraan para pihak yang hadir dalam Rapat KSSK tengah malam 20 November hingga dinihari subuh 21 November 2008 setebal 59 halaman, dan dokumen yang memuat transkrip pembicaraan Rapat KSSK tanggal 24 November 2008 setebal 49 halaman. Rapat tanggal 24 November 2008 ini adalah rapat pertama yang digelar setelah KSSK menyetujui bailout dan meng-install manajemen baru untuk Bank Century.
Dokumen transkrip pembicaraan Rapat KSSK tanggal 20 dan 21 November 2008 ini terang saja memperlihatkan detil pembicaraan yang berkembang dalam rapat. Seperti yang telah diperlihatkan dalam dokumen notulen Rapat KSSK yang beredar sebelumnya, dokumen transkrip ini pun memperlihatkan kebebalan Boediono dalam mengusulkan penyelamatan Bank Century.
Di tengah rapat, setelah Boediono mempresentasikan proposalnya, Sri Mulyani mengatakan bahwa rapat KSSK malam itu akan membahas dua hal yang sepintas sama walaupun sebenarnya berbeda. Pertama mengenai status gagal untuk Bank Century. Dan kedua mengenai dampak sistemik yang diakibatkan dari kegagalan itu.
Bagian pertama Rapat KSSK berlangsung terbuka. Sementara bagian kedua berlangsung tertutup, dan hanya dihadiri oleh Sri Mulyani dan Boediono. Untuk sementara tidak diketahui apakah ada atau tidak rekaman pembicaraan dalam rapat pengambilan keputusan itu.
Konon di tengah rapat tertutup itu, yang digelar subuh sekitar pukul 5 pagi, terdengar suara telepon berdering dari dalam ruang rapat. Entah telepon siapa yang berdering, dan entah dari siapa telepon itu. Yang jelas, setelah pembicaraan via telepon itu terputus, Sri Mulyani dan Boediono pun menemukan kesepakatan:
mem-bailout Bank Century.

Sembilan Desember ......... Ada Apaaa Yaaa .... He2..he2

SULAP ....... UNTUK .... INDONESIA

Sebelum pembaca kecewa, saya mau kasih tahu di awal saja kalau tulisan ini tidak masuk katagori tulisan serius. Jadi jangan dibaca lagi jika Anda hanya mau tulisan serius. Tapi, jika Anda mau menangkap esensi dari tulisan ini maka mari lanjutkan membaca.
Begini. Saya ingin mempengaruhi pikiran Anda agar apa yang Anda pikirkan sama dengan yang saya pikirkan. Ini memang sulap tapi yang saya mau katakan adalah kita bisa mempengaruhi pikiran orang, dan saya menganjurkan hanya untuk tujuan yang mulia.
Cara-cara kotor sebaiknya kita tinggalkan saja. Banyak sekali cara-cara terpuji yang bisa kita gunakan. Cara intimidasi langsung atau melalui pengkondisian, apalagi yang ditujukan untuk kepentingan sendiri, kelompok, dan untuk maksud mendapatkan keuntungan, kekuasaan, dan jabatan serta penghargaan juga pujian jangan lagilah kita pakai.
“Cukup Sudah,” begitu dulu saya pernah melihat sebuah iklan sosial yang ditujukan untuk memastikan Indonesia terbebas dari rezim otoriter.
Oke, sekarang, dalam hitungan ketiga. Sekali lagi, dalam hitungan ketiga, coba pikirkan satu angka. Ya, hanya satu angka, 1 s/d 9. Atau bisa juga lebih berupa angka dua digit atau juga tiga dikit atau seterusnya. Cuma satu yang jangan, angka 11. Itu milik saya, angka favorit saya.
Baik, sambil Anda pikirkan satu angka, saya mau katakan bahwa Indonesia, negara kita ini sangat luar biasa. Rakyatnya dipenuhi rasa cinta meski dari waktu ke waktu terlalu banyak berhadapan dengan masalah. Seberat apa pun masalah itu, kecintaannya tetap terjaga. Mau bukti? Ketika Malaysia mengklaim sejumlah karya budaya sebagai milik mereka kita rakyat Indonesia langsung melakukan protes tanpa menunggu komando dari penguasa.
Kita, rakyat Indonesia juga tidak goyah dan melepaskan cinta kita meski penyelenggaraan negara dari waktu ke waktu direcoki oleh koruptor. Sudah terlalu banyak orang kaya raya dengan hasil korupsi dan juga tidak sedikit yang berkuasa dan melakukan korupsi. Sebagai anak bangsa kita pasti sangat malu jika bertemu dengan bangsa lain. Tapi, tetap saja kita tidak mau berganti warga negara sebagai tanda kita melepas cinta kita pada Indonesia.
Kalau boleh saya ilustrasikan dengan kalimat maka saya mau katakana “Sekalipun langit runtuh dan bumi hancur maka pita merah putih di kepala kita tetap akan terikat.” Luar biasa kan. Maka, saya yakin Indonesia akan bisa keluar dari berbagai krisis, tapi dengan syarat jika rakyatnya tidak goyah kecintaannya pada Indonesia. Dan, itu akan terlihat dari bagaimana antara satu rakyat dengan rakyatnya saling kompak.
Benar, konflik bisa saja terjadi dan konflik adalah juga sisi positifnya. Konflik bisa mengingatkan kita bahwa ada sesuatu yang sedang salah, keliru, atau sedang tidak sepaham. Meski konflik juga positif namun tidak boleh ada kekerasan. Kekerasan, dalam bentuk apa pun haruslah kita hindari, termasuk kekerasan yang dilakukan secara psikologis.
Oke, sekarang kalikan angka pilihan Anda dengan angka 9 ya. Jika hasil pengkalian itu menghasilkan dua digit, tiga digit, dan seterusnya tolong setiap angka dijumlahkan sehingga tetap menghasilkan satu angka saja. Oke, sudah dapat hasilnya kan?
Baik. Sebelum Anda menyebut angka berapa saya mau katakana begini. Konflik itu banyak ragam jenisnya dan tingkatannya. Salah satunya konflik komunikasi pada tingkatan biasa. Ini konflik yang kerap terjadi di level masyarakat. Kalau sudah dalam bentuk konflik Aceh itu sudah dalam bentuk konflik keras karena sudah menghadapkan mesin kekerasan yang bisa membahayakan raga dan jiwa.
Kalau ia konflik komunikasi maka tidak perlu penyelesaiannya dilakukan seperti yang dilakukan di Aceh, melalui mediasi. Cukup saja dengan cara semua pihak yang berkonflik untuk melakukan refleksi. Refleksi disini bukan tujuan utamanya untuk melihat apa yang salah dengan kita, apa yang salah dengan lawan kita. Refleksi disini lebih sebagai media kita membuka hati kita agar semua hati yang ada diluar kita bisa masuk dan menyatu dengan hati kita. Ingat, mengubah lawan bukan dengan memperbaiki prilaku lawan tapi perbaikilah hati kita sendiri.
Kalau sudah begitu, saya yakin akan sangat mudah bagi kita semua untuk menghadirkan satu kata yang paling berharga, yakni MAAF. Buat saya, “maaf adalah rakit yang menghubungkan keterpisahan dan sekaligus jembatan untuk menuju masa depan.”
Baik, sekarang sebut angka tadi. Sembilan. Berapa? Sembilan. Oke, coba cari amplop nomor 9 dari urutan amplop yang ada: 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 – 8 – 9. Ambil dan buka isinya lalu baca pesan yang ada.
9 Desember 2009
Ini yang saya sebut kalau saya sudah mendriving pikiran Anda. Kenapa? Karena pesan yang sama sudah saya siapkan dari tadi di amplop nomor 10 sebagai amplop prediksi saya: 9 Desember 2009. Tapi, tunggu dulu karena Sulap 9 ini belum selesai. Ada 2 amplop lagi yang saya simpan, yakni amplop 11 dan amplop 12.
Tadi diawal saya katakana jangan pilih angka 11 karena itu angka favorit saya. Pertama, jika 11 dikali 9 maka hasilnya 99. Dua angka Sembilan ini sangat besar artinya bagi saya. Satu karena tanggal 9 tanggal lahir saya. Kedua karena tanggal 9 juga tanggal lahir SBY, presiden kita he he he, boleh dong ge er he he. 9 juga bermakna antikekerasan.
Oke, sekarang mari kita buka amplop nomor 12 dan dibaca pesannya, dan pada saat yang sama semua kita membuka juga amplop 1 s/d 8 ya secara berurutan. Dalam hitungan ketiga, mari semua kita buka dan baca ya. Satu – dua – tiga.
Amplop 1: Saya sebagai rakyat Indonesia
Amplop 2: Kita sangat mencintai Indonesia
Amplop 3: Dan karena itu saya akan terus
Amplop 4: Menjaga negeri kaya raya alam dan juga budayanya
Amplop 5: Dengan cara membangun kekompakan sesama rakyat
Amplop 6: Terutama untuk memastikan Indonesia
Amplop 7: Terbebas dari korupsi dan mafia peradilan
Amplop 8: Dan karena itu, mari kita berdoa agar peringatan Hari Antikorupsi Internasional, besok
Amplop 9: 9 Desember 2009

Ayaaaaaahhhhhhh .....

AYAH YANG SIBUK .......

Anak merupakan titipan ilahi dan sekaligus amanah dari Sang Maha Pencipta, tetapi karena kesibukan kita mencari nafkah untuk keluarga sehari-hari sampai-sampai kita tidak dapat menyediakan sedikit waktu untuk sekedar memperhatikan hak seorang anak untuk mendapatkan perhatian, kasih sayang dari seorang ayah atau ibunya. Mungkin dari kisah nyata berikut ini dapat kita ambil hikmah yang dapat kita ambil dan sebagai cermin bagi kita semua.
Seperti biasa Dennis, Kepala Cabang di sebuah perusahaan swasta terkemuka di Jakarta, tiba di rumahnya pada pukul 9 malam. Tidak seperti biasanya,
Sarah, putri pertamanya yang baru duduk di kelas tiga SD membukakan pintuuntuknya. Nampaknya ia sudah menunggu cukup lama.“Kok, belum tidur ?” sapa Dennis sambil mencium anaknya.Biasanya Sarah memang sudah lelap ketika ia pulang dan baru terjaga ketikaia akan berangkat ke kantor pagi hari.Sambil membuntuti sang Papa menuju ruang keluarga, Sarah menjawab, “Akununggu Papa pulang. Sebab aku mau tanya berapa sih gaji Papa ?”“Lho tumben, kok nanya gaji Papa ? Mau minta uang lagi, ya ?”“Ah, enggak. Pengen tahu aja” ucap Sarah singkat.“Oke. Kamu boleh hitung sendiri. Setiap hari Papa bekerja sekitar 10 jamdan dibayar Rp. 400.000,-. Setiap bulan rata-rata dihitung 22 hari kerja.Sabtu dan Minggu libur, kadang Sabtu Papa masih lembur. Jadi, gaji Papadalam satu bulan berapa, hayo ?”Sarah berlari mengambil kertas dan pensilnya dari meja belajar sementaraPapanya melepas sepatu dan menyalakan televisi. Ketika Dennis beranjakmenuju kamar untuk berganti pakaian, Sarah berlari mengikutinya. “Kalosatu hari Papa dibayar Rp. 400.000,- untuk 10 jam, berarti satu jam Papadigaji Rp. 40.000,- dong” katanya.“Wah, pinter kamu. Sudah, sekarang cuci kaki, tidur” perintah DennisTetapi Sarah tidak beranjak. Sambil menyaksikan Papanya berganti pakaian,Sarah kembali bertanya, “Papa, aku boleh pinjam uang Rp. 5.000,- enggak?”“Sudah, nggak usah macam-macam lagi. Buat apa minta uang malam-malambegini ? Papa capek. Dan mau mandi dulu. Tidurlah”.“Tapi Papa…”Kesabaran Dennis pun habis. “Papa bilang tidur !” hardiknya mengejutkanSarah. Anak kecil itu pun berbalik menuju kamarnya.Usai mandi, Dennis nampak menyesali hardiknya. Ia pun menengok Sarah dikamar tidurnya. Anak kesayangannya itu belum tidur. Sarah didapati sedangterisak-isak pelan sambil memegang uang Rp. 15.000,- di tangannya.Sambil berbaring dan mengelus kepala bocah kecil itu, Dennis berkata,“Maafkan Papa, Nak, Papa sayang sama Sarah. Tapi buat apa sih minta uangmalam-malam begini ? Kalau mau beli mainan, besok kan bisa. Jangankan Rp.5.000,- lebih dari itu pun Papa kasih” jawab Dennis.“Papa, aku enggak minta uang. Aku hanya pinjam. Nanti aku kembalikan kalausudah menabung lagi dari uang jajan selama minggu ini”.“lya, iya, tapi buat apa ?” tanya Dennis lembut.“Aku menunggu Papa dari jam 8. Aku mau ajak Papa main ular tangga. Tigapuluh menit aja. Mama sering bilang kalo waktu Papa itu sangat berharga.Jadi, aku mau ganti waktu Papa. Aku buka tabunganku, hanya adaRp.15.000,- tapi karena Papa bilang satu jam Papa dibayar Rp. 40.000,- makasetengah jam aku harus ganti Rp. 20.000,-. Tapi duit tabungankukurang Rp. 5.000, makanya aku mau pinjam dari Papa” kata Sarah polos.Dennis pun terdiam. ia kehilangan kata-kata. Dipeluknya bocah kecil ituerat-erat dengan perasaan haru. Dia baru menyadari, ternyata limpahanharta yang dia berikan selama ini, tidak cukup untuk “membeli” kebahagiaananaknya.

Minggu, 06 Desember 2009

Kapan Yaa ...... Bisa Ke ..... Swiss ..... He2...He2

SWISS..... YANG FENOMENAL

TUHAN mungkin sedang bersenang hati ketika menciptakan Swiss. Negara kecil di tengah daratan Eropa itu dikaruniai pemandangan indah. Gunung-gunung yang puncaknya tertutup salju, juga danau yang cukup luas. Walaupun tidak memiliki laut karena dikelilingi Perancis, penduduk di seputar danau Jenewa tetap dapat menikmati berlayar dengan yacht di sekeliling danau.
Penduduk Jenewa tidak lebih dari 400.000 orang, 45 persen di antaranya adalah penduduk dari 180 negara. Distrik Jenewa hanya seluas 282 kilometer persegi. Jenewa berada di antara pegunungan Alpen dan Yara.
Danau Jenewa atau Geneva Lake disebut juga Lac Leman dalam bahasa Perancis. Danau ini merupakan danau yang terbesar di Eropa barat dengan luas sekitar 582 kilometer persegi. Sekitar 60 persen berada dalam wilayah Swiss meliputi kawasan Vaud, Geneva dan Valais dan 40 persen termasuk kawasan Perancis di wilayah Haute-Savoie.
Musim dingin di Swiss cukup membuat tubuh yang biasa bermandi matahari menggigil. Cuaca pada siang hari sekitar 5-6 derajat celcius. Secangkir cokelat seharga 12 chf atau Rp 120.000 membantu menghangatkan tubuh. (Anastasia Joice, dari Swiss)

Ada Yang Mau ........ ? he2......he2

MAHALNYA ........ JENEWA

JENEWA, Swiss merupakan negara yang berada dalam tingkat teratas urutan kota-kota termahal di dunia. Dalam, Survei Mercer 2009, Jenewa menempati urutan keempat kota termahal di dunia. Tampaknya untuk segala macam urusan konsumsi, memang Jenewa sangat mahal. Contoh soal minuman saja, satu botol air mineral berukuran 300 ml dibandrol 3 chf atau kira-kira setara dengan Rp 30.000. Makan omelet, kocek harus lebih dalam lagi, sekitar 16 chf atau Rp 160.000.
Tetapi, dengan udara yang sangat dingin, sekitar 5 derajat celsius dan hujan sepanjang hari, makanan seperti itu mudah terbakar dan perut rasanya cepat lapar. Mau makanan lebih bergizi dan tubuh menjadi lebih hangat? Sepotong daging berukuran 160 gram dilengkapi dengan kentang goreng dibandrol 33 chf atau Rp 330.000 untuk sekali makan. Ini daftar harga di resto kecil sekelas warung lho. Jangan tanya berapa harga di resto yang lebih besar di mal. Oh ya, harga tersebut sudah termasuk pajak pertambahan nilai sebesar 7,6 persen, tetapi belum termasuk dua jenis pajak lain yang masing-masing besarnya juga 7,6 persen.
Demikian pula dengan urusan penginapan. Kamar hotel di Eropa memang terkenal kecil-kecil dan sempit. Tetapi jangan ditanya berapa harganya. Kamar hotel yang kami tempati merupakan jaringan hotel yang cukup "pantas" harganya di Eropa. Dengan harga sewa kamar lebih dari 100 chf per malam, hanya didapatkan kamar berukuran sekitar 3x5 meter.
Perlengkapannya sederhana dan minimalis. Jangan bayangkan ada lukisan, telepon, sambungan internet di kamar atau mini bar. Setelah mengeluarkan uang lebih dari Rp 1 juta, yang didapatkan hanyalah tempat tidur bertingkat untuk 3 orang, televisi 14 inchi, meja yang menempel di tembok, satu kursi kecil serta kamar mandi shower berukuran pas badan. Bukan bermaksud promosi, pikiran seolah kembali ke Jakarta, dengan uang sebesar itu sudah bisa menginap dua malam di Hotel Santika dengan kamar luas.
Tetapi, menurut sebuah survei, penghasilan di Jenewa memang sangat tinggi dengan potongan pajak yang lebih rendah dibandingkan dengan negara Eropa lainnya seperti Jerman misalnya. Sedangkan perihal gaji, survei yang dilakukan terhadap 37 kota menunjukkan bahwa pekerja di Kopenhagen, Zurich, Jenewa dan New York memiliki gaji kotor yang tertinggi. Zurich merupakan kota yang tidak tertandingi soal gaji.
Dengan gaji yang luar biasa dan pajak yang "cukup bersahabat" di sisi lain, membuat Swiss sebagai negara yang sangat ramah terhadap pekerja. Tidak ada kota lain yang memungkinkan pekerja membawa pulang gaji setinggi pekerja di Zurich dan Geneva. Sebaliknya, pekerja rata-rata di New Delhi, Manila, Jakarta, dan Mumbai hanya mendapatkan gaji sekitar seperlima belas dari gaji per jam di Swiss setelah dipotong pajak...

ANDA BERMINAT ............. ?

LOWONGAN KERJA ........ He2...he2...

Laporan wartawan KOMPAS Anastasia Joice

JENEWA, KOMPAS.com — Tangan-tangan dekil yang diacungkan ke jendela mobil di lampu lalu lintas Jakarta memohon sekeping recehan adalah pemandangan biasa. Tetapi, hal itu menjadi agak tidak biasa jika terjadi di lampu lalu lintas Jenewa ketika seorang pemuda kulit putih mengacungkan tangannya meminta-minta.Salah satu konsekuensi pembukaan perbatasan oleh Swiss belakangan ini adalah membanjirnya imigran legal ataupun ilegal dari negara miskin di Eropa Timur, bahkan negara Asia termasuk Filipina.
Upah minimum Swiss yang sekitar 4.000-5.000 franc Swiss atau kira-kira setara dengan Rp 40-Rp 50 juta per bulan bagi penjaga toko atau koki di rumah makan kecil menjadi daya tarik utama imigran ke Swiss.
Tetap saja, masih ada orang-orang yang tidak memenuhi kualifikasi melakukan pekerjaan yang memerlukan keahlian paling rendah sehingga harus meminta-minta di jalan.
Selain meminta-minta profesi lain yang semakin banyak terlihat di Jenewa adalah pedagang asongan bunga mawar. Kebanyakan profesi ini dilakukan oleh imigran dari Benua Afrika. Mereka keluar masuk restoran menawarkan bunga mawar.
Selain itu, pekerjaan diserbu imigran dari Eropa Timur adalah menjadi pekerja seks komersial. PSK di Jenewa merupakan profesi resmi. Mereka tidak dikejar-kejar karena membayar pajak dan dilokalisasi di kawasan lampu merah.Profesi kerah biru lain yang cukup dibayar mahal adalah sopir bis umum. Bis umum di Jenewa adalah bis gandeng ber-AC yang lumayan panjang hampir dua kali panjang bis PPD. Sementara jalan-jalan di Jenewa sempit dan penuh tikungan. Keahlian membawa bus panjang di jalan sempit tanpa membahayakan penumpang dan orang lain dihargai lebih tinggi karena dihitung sebagai keahlian khusus.Jangan ditanya berapa gaji para eksekutif perbankan atau pekerjaan kerah putih lainnya. Pekerja kerah putih di Swiss memerlukan waktu bekerja kurang dari dua jam untuk dapat membeli iPod 8 giga, dibandingkan pekerja di Sri Lanka yang harus memeras keringat lebih dari 15 jam untuk mendapatkan barang serupa.Dari pendapatan tersebut, sekitar 1.000 franc Swiss per bulan harus rela dipotong untuk membayar asuransi kesehatan untuk 2 orang dewasa dan 2 orang anak-anak. Potongan tersebut secara otomatis dilakukan dari rekening penerima gaji.
Pemerintah Swiss mewajibkan semua orang membayar asuransi kesehatan untuk melindungi mereka ketika sakit. Sebagai gambaran, biaya rumah sakit untuk menginap dua malam karena sakit perut dan melakukan pemeriksaan ultrasonografi, tanpa ada tindakan pembedahan, diperlukan biaya 25.000 franc Swiss atau sekitar Rp 250 juta. Bayangkan jika si pasien tidak memiliki asuransi kesehatan.Untuk urusan sekolah, pemerintah menyediakan sekolah gratis. Tidak hanya uang sekolah, tetapi juga meliputi pemberian buku dan tas secara cuma-cuma. Kendaraan juga cukup terjangkau, jika pekerja kerah biru menabung seluruh gajinya selama tiga-empat bulan saja, sebuah mobil sudah dapat dilunasi, tidak perlu mencicil hingga lima tahun. Soal pajak, jika dibandingkan dengan negara Eropa lainnya seperti Jerman, pungutan pajak di Swiss lebih rendah.Di sisi lain, biaya hidup lain seperti makan, tempat tinggal, pakaian, dan hiburan sangat mencekik leher. Selembar baju anak-anak yang terbuat dari wool dibanderol dengan harga 200 franc Swiss atau sekitar Rp 2 juta. Belum lagi sepatu kulit laki-laki yang minimal berharga 300 franc Swiss atau Rp 3 juta. Mau makan nasi goreng dengan lauk ayam, sayur dan dimsum di restoran China, Anda harus merogoh kocek setidaknya 50 chf atau Rp 500.000 sekali makan.Bagaimana, tertarik mengadu nasib ke Swiss?

Rabu, 02 Desember 2009

Jadi Selama Ini Minta ke Mana ...... ?

Ironi ..... Sekali ...... Begitu Miskin nya

Kamis, 3 Desember 2009 07:05 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - TNI telah menghitung kebutuhan bahan bakar minyak per tahun. Pemerintah diharapkan melihat bahwa selama ini TNI banyak diminta tolong berbagai departemen terkait kebutuhan transportasi laut dan udara. Kebutuhan tersebut rata-rata mencapai 810 juta liter per tahun.
Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso, Rabu (2/12) di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, menyatakan, mengenai BBM, TNI harus berkoordinasi dengan Departemen Pertahanan karena hal ini berkaitan dengan anggaran.
Djoko Santoso ditanya pers soal permintaan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati untuk merinci kebutuhan riil BBM untuk kegiatan operasional tahunannya (Kompas, 2/12).
TNI, kata Djoko, akan menyampaikan kebutuhan BBM-nya kepada Dephan. ”Kami sudah hitung dan akan disampaikan ke Dephan. Nanti diaudit, baru ditentukan besarannya,” katanya.
Memindahkan harimau
Djoko Santoso menekankan, banyak kebutuhan transportasi departemen-departemen yang mengandalkan TNI, terutama untuk kapal dan pesawat TNI. Ia mencontohkan, belum lama ini kapal TNI digunakan untuk mengangkut logistik ke Wamena, Papua, yang sedang mengalami masalah kekurangan logistik.
Departemen Perhubungan, kata Djoko, juga belum lama ini menggunakan kapal TNI untuk melakukan survei di sekitar perbatasan Indonesia dan Timor Leste. ”Pernah juga tahun 2007 atau 2008, Kementerian Negara Lingkungan Hidup mau pindahin harimau saja pinjam ke kami. Belum lagi kalau ada bencana alam. Untuk itu semua kan kami butuh BBM,” kata Djoko.
Menurut Asisten Logistik Panglima TNI Mayjen Abdul Ghofur, dari total kebutuhan BBM TNI, yang dipenuhi pemerintah biasanya hanya 30-40 persen. Ia memberikan gambaran berupa kebutuhan BBM TNI untuk kebutuhan rutin dan operasional tahun 2009. Kompas menjumlahkan, kira-kira kebutuhan BBM untuk tahun 2009 tersebut mencapai sekitar 810 juta liter. Kebutuhan BBM TNI berkisar pada operasional, seperti patroli dan kebutuhan rutin. Sebagian besar kebutuhan itu digunakan TNI AL.