![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCQXEsGNYNeflelY3ryC_jpiAXiH791UUz9k0PAssEXavnCP3RU8ytWJ55c9z5SuhrUuNkqQf6TkGwDgYibcWfCL2mTD7NOxQmJA8Cpm2fbIkg3x_fJdN_6LtY7aV0IxZG0pNIzTWw8Q2L/s320/israel+n+palestina.jpg)
Israel dan Palestina ..... Saudara Sepupu yang Berperang
Negara Israel - oleh orang Arab Israel disebut Al Daulat al Israil, sedang dalam bahasa Ibrani (Hebrew) disebut Medinat Yisrael, berpenduduk lebih sedikit tujuh juta jiwa. Kata medinat itu juga ada dalam kosa kata bahasa Arab, madinah, yang artinya kota. Sebagai ilustrasi, Madinah al-Munawarrah, dulunya adalah negara kota yang berpusat di Madinah, dengan kepala pemerintahannya Muhammad Rasullullah. Padahal sebelum jadi kota, kampung tersebut bernama Yatsrib.
Pemerintahan Muhammad-lah yang membangun kampung Yatsrib menjadi kota, menjadi Madinah, dan kemudian dikenal sebagai pusat pemerintahan. Masyarakat kampung Yatsrib yang sebelumnya kampungan, kemudian perlahan berubah jadi ngota - beradab, jadi madaniyah, bertamaddun, berbudaya maju dan moderen, sejalan dengan perubahan kampung mereka yang sudah menjadi kota, Madinah.
Kalau kita perhatikan, konflik Israel - Palestina bukanlah konflik agama. Walaupun tidak sedikit anggapan bahwa sesungguhnya pertikaian itu juga tidak terlalu bebas dari persoalan agama. Karena istilah Yahudi (Jews), tidak hanya berdimensi nilai kesukuan atau kebangsaan, tetapi juga bermakna keagamaan. Yakni agama Yahudi, yang memiliki kitab suci Taurat.
Kebetulan pula ‘musuh’nya yang bernama Palestina, adalah juga bersuku bangsa Arab, dan mayoritas beragama Islam. Jadi ketika seorang aktivif non muslim Palestina berjuang untuk Hamas atau PLO, sebenarnya itu adalah biasa. Karena memang warga negara Palestina itu juga multi agama. Isteri almarhum Yasser Arafat pun, Suha, adalah seorang Nasrani.
Nah, sesuai dengan judul tulisan ini, selanjutnya saya ingin mengurai sedikit tentang Ya’qub AS (’AlaihiSalam), Nabi Allah yang konon memiliki nama asli Israel. Bani Israil adalah suku (bani) keturunan Israil, alias Ya’qub, yang memiliki empat isteri dan 13 anak.
Dari isteri bernama Laya, Ya’qub mendapat tujuh putera, yang tertua bernama Yehuda, kemudian Robel,Syamun,Lawa, Robbalun, Yasyjur dan Dinah. Dari Balhah dan Zulhah, lahirlah Dann, Naftaly, Jad dan Asyir. Sedangkan Yusuf (kemudian dicatat alkitab sebagai Nabi Yusuf AS) lahir dari rahim Laya, isteri keempat yang juga melahirkan Benjamin.
Konon keturunan anak tertua Ya’qub, Yehuda itulah yang melahirkan sebutan Yahudi, yang kemudian beranak pinak sampai sekarang. Jadilah suku Yahudi, bisa juga disebut nama lain bani Israil. Jadi hubungan Israel dengan Yahudi , bagaikan hubungan Ya’qub dengan Yehuda, bapak dengan anak.
Bagaimana dengan Arab Palestina ?
Ya’qub adalah putera Ishaq, Nabi Allah yang juga anak dari Ibrahim. Disamping memiliki anak Ishaq dari isteri pertamanya Siti Sarah, Ibrahim - yang dijuluki Bapak Manusia - juga mempunyai seorang putera lainnya, bernama Ismail, dari isterinya Siti Hajar.
Ismail yang kita kenal sebagai Nabi Ismail inilah yang menurunkan suku suku Bani Ismail,yang tersebar di jazirah Arab, termasuk Yaman. Baik yang disebut bani Adnan, bani Quraisy,bani Bakar,bani Muawiyah, dan mungkin juga bani Assegaf yang kebetulan melahirkan seorang kompasiners, Faizal Assegaf, yang top markotop dengan tulisan heroiknya selama ini.
Jadi persoalan Palestina - Israel adalah persoalan rumah tangga dari dua sepupu bangsa Arab, baik yang berasal dari keturunan Bani Ya’qub (bani Israel), berhadapan dengan sepupunya, keturunan Bani Ismail dan anak sukunya. Bukan persoalan agama. Bukan persoalan Islam dengan agama Yahudi ! Tapi persoalan tanah warisan yang sebaiknya dibagi saja secara adil bagi kesejahteraan kedua negara : Israel dan Palestina. Dengan melupakan dendam sejarah masa lalu,tentunya.
Bagaimana menurut Anda ?
Pemerintahan Muhammad-lah yang membangun kampung Yatsrib menjadi kota, menjadi Madinah, dan kemudian dikenal sebagai pusat pemerintahan. Masyarakat kampung Yatsrib yang sebelumnya kampungan, kemudian perlahan berubah jadi ngota - beradab, jadi madaniyah, bertamaddun, berbudaya maju dan moderen, sejalan dengan perubahan kampung mereka yang sudah menjadi kota, Madinah.
Kalau kita perhatikan, konflik Israel - Palestina bukanlah konflik agama. Walaupun tidak sedikit anggapan bahwa sesungguhnya pertikaian itu juga tidak terlalu bebas dari persoalan agama. Karena istilah Yahudi (Jews), tidak hanya berdimensi nilai kesukuan atau kebangsaan, tetapi juga bermakna keagamaan. Yakni agama Yahudi, yang memiliki kitab suci Taurat.
Kebetulan pula ‘musuh’nya yang bernama Palestina, adalah juga bersuku bangsa Arab, dan mayoritas beragama Islam. Jadi ketika seorang aktivif non muslim Palestina berjuang untuk Hamas atau PLO, sebenarnya itu adalah biasa. Karena memang warga negara Palestina itu juga multi agama. Isteri almarhum Yasser Arafat pun, Suha, adalah seorang Nasrani.
Nah, sesuai dengan judul tulisan ini, selanjutnya saya ingin mengurai sedikit tentang Ya’qub AS (’AlaihiSalam), Nabi Allah yang konon memiliki nama asli Israel. Bani Israil adalah suku (bani) keturunan Israil, alias Ya’qub, yang memiliki empat isteri dan 13 anak.
Dari isteri bernama Laya, Ya’qub mendapat tujuh putera, yang tertua bernama Yehuda, kemudian Robel,Syamun,Lawa, Robbalun, Yasyjur dan Dinah. Dari Balhah dan Zulhah, lahirlah Dann, Naftaly, Jad dan Asyir. Sedangkan Yusuf (kemudian dicatat alkitab sebagai Nabi Yusuf AS) lahir dari rahim Laya, isteri keempat yang juga melahirkan Benjamin.
Konon keturunan anak tertua Ya’qub, Yehuda itulah yang melahirkan sebutan Yahudi, yang kemudian beranak pinak sampai sekarang. Jadilah suku Yahudi, bisa juga disebut nama lain bani Israil. Jadi hubungan Israel dengan Yahudi , bagaikan hubungan Ya’qub dengan Yehuda, bapak dengan anak.
Bagaimana dengan Arab Palestina ?
Ya’qub adalah putera Ishaq, Nabi Allah yang juga anak dari Ibrahim. Disamping memiliki anak Ishaq dari isteri pertamanya Siti Sarah, Ibrahim - yang dijuluki Bapak Manusia - juga mempunyai seorang putera lainnya, bernama Ismail, dari isterinya Siti Hajar.
Ismail yang kita kenal sebagai Nabi Ismail inilah yang menurunkan suku suku Bani Ismail,yang tersebar di jazirah Arab, termasuk Yaman. Baik yang disebut bani Adnan, bani Quraisy,bani Bakar,bani Muawiyah, dan mungkin juga bani Assegaf yang kebetulan melahirkan seorang kompasiners, Faizal Assegaf, yang top markotop dengan tulisan heroiknya selama ini.
Jadi persoalan Palestina - Israel adalah persoalan rumah tangga dari dua sepupu bangsa Arab, baik yang berasal dari keturunan Bani Ya’qub (bani Israel), berhadapan dengan sepupunya, keturunan Bani Ismail dan anak sukunya. Bukan persoalan agama. Bukan persoalan Islam dengan agama Yahudi ! Tapi persoalan tanah warisan yang sebaiknya dibagi saja secara adil bagi kesejahteraan kedua negara : Israel dan Palestina. Dengan melupakan dendam sejarah masa lalu,tentunya.
Bagaimana menurut Anda ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar