Kamis, 04 Februari 2010

Kamu Kok .....Berubah.......?

Manusia hidup mesti mau berubah, menjadi lebih baik........

Kawan, mungkin kalian pernah ditegur oleh teman lama dengan pernyataan seperti ini, “Kamu kok berubah sih? Kamu bukan lagi … yang dulu.” Terkadang kita susah mau menjawabnya.
Saya teringat obrolan singkat sembari menikmati gurami bakar di Lubuak Idai tahun lalu. Teman baru kami mentraktir makan siang di sana. Dia famili saya, lulusan Jerman dan sekarang menetap di Jakarta. Orangnya unik dan pemikirannya orisinil meski juga unik.
Teman saya dari Padang adalah karib teman baru ini. Mereka sudah berkawan sejak SMA dan terus berkontak hingga usia tua. Di sela-sela menikmati gurami bakar, teman saya dari Padang berkomentar, “Wir, kok kamu berubah?”
Yang mengejutkan bukan komentar kawan ini, tetapi jawaban spontan teman baru tadi, “lho aku khan hidup, yang kagak berubah yo mati.” Spontan kami tertawa. Tetapi teman baru ini rupanya serius. Kemudian dia menambahkan. “Lho kalau aku kagak berubah, itu khan sama dengan bunga plastik itu, 10 tahun lalu aku ke sini dia di situ, tahun lalu tetap di situ, hari ini, tetap di situ. Bentuknya sama, warnanya sama, hanya agak kusam. Itu namanya ga berubah karena dia mati. Lha aku hidup ya berubah tho”. Kemudian dia mengambil sepotong besar gurami dan sibuk makan lagi.
Dalam hati aku membenarkan ungkapan teman baru ini. Sambil juga mengambil potongan lain gurami, saya ikut berseloroh, “ada lho yang mati tetapi hidup, kalau yang hidup ga mau berubah.” Sebelum ditanya saya buru-buru menyuapkan sesendok besar nasi ke dalam mulut.
Setelah selesai makan, kami mengobrolkan tema yang lain, tetapi ungkapan spontan teman baru tadi, “kagak berubah yo mati” mengusik hati saya. Setiap hari berjumpa dengan pengalaman baru. Membaca kisah-kisah dan tuturan-tuturan baru pasti memengaruhi pemikiran kita.
Perjumpaan dengan pribadi-pribadi yang mengagumkan, membaca pemikiran orang-orang yang mengubah peradaban, pastilah membersitkan dalam hati niat untuk berbuat sesuatu yang lebih baik. Siapa sih yang tidak ingin menjadi lebih baik? Setiap dari kita pasti menginginkannya.
Seiring perjalanan waktu, tubuh kita pun berubah. Sesuatu yang tidak bisa kita sangkal. Rambut mulai berwarna kelabu kemudian jadi putih atau mulai rontok satu persatu. Keriput di wajah mulai bertambah setiap berganti tahun. Penglihatan dan pendengaran sudah tidak setajam dulu. Itu hal yang wajar dan sangat dimaklumi adanya.
Bersama bertambahnya usia, mestinya pemikiran kita, sikap, tata bicara kita juga berubah. Menjadi tua itu biasa, menjadi bijak itu pilihan, kata sebuah iklan, dan mestinya (sekali lagi) seiring bertambahnya usia bertambah pula kebijaksanaan kita. Tutur kata menjadi lebih lembut dan menyejukkan, sikap juga lebih meneduhkan.
Tetapi memang tidak bisa dihindarkan, terkadang kita diterpa badai kehidupan yang membuat hati kita remuk atau membeku. Di sana, senyum menjadi sesuatu yang berat. Kita berubah, tetapi menjadi kelihatan buruk, kelihatan menakutkan. Tutur kata menjadi ketus, dan pemikiran dikuasai pesimis dan kecurigaan. Jika itu terjadi, dibutuhkan banyak tenaga, mungkin perlu teman juga, untuk bergeser-berubah menjadi lebih baik.
Kawan, kalau hari ini aku ditanya, “kamu kok berubah?” aku memiliki jawabnya. Karena aku hidup, dan aku ingin menjadi lebih baik. Syukur kalau aku berubah menjadi lebih baik, dan tolong beri masukan jika ternyata aku berubah lebih buruk, agar bisa memperbaiki diri. Tentu kita tidak ingin hidup tetapi mati.
Semoga hari ini kawan semua diberi hari yang menyenangkan, hingga bisa menjadi lebih baik.
Dan semua itu kunci nya selalu ingat akan Sang Pencipta .........Allah swt.....

Wassalam

Pekanbaru,05-02-2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar