Mayat Berjalan di Tana Toraja
Orang-orang Toraja biasa menjelajah daerahnya yang bergunung-gunung dan banyak jurang hanya dengan berjalan kaki. Dari zaman purba sampai sekarangpun tetap begitu. Mereka tidak mengenal pedati, delman, gerobak dll. Nah dalam perjalanan yang berat itu kemungkinan jatuh sakit dan meninggal selalu ada. Orang Toraja sangat menghormati roh setiap orang yang meninggal, sehingga supaya mayat tidak sampai ditinggal didaerah yang tidak dikenal dan agar tidak menyusahkan manusia lainnya karena pasti sangat tidak mungkin menggotong terus-menerus jenazah sepanjang perjalanan yang makan waktu berhari-hari, maka dengan satu ilmu gaib mungkin sejenis hipnotisme menurut istilah zaman sekarang, mayat tersebut diharuskan pulang dengan berjalan kaki dan baru berhenti bila ia sudah meletakkan badannya di dalam rumahnya sendiri. Bahkan mayat itu bisa tahu arah jalan dan tahu yang mana rumahnya!
Mayat tersebut berjalan dengan kedua kakinya seperti orang hidup. Dari cara berjalannya hampir tidak ada bedanya dengan manusia yang masih hidup, hanya saja sang mayat berjalan kaku dan agak tersentak-sentak seperti robot. Dan dalam perjalanan itu ia tidak bisa sendirian tetapi harus ditemani oleh satu orang hidup yang mengawalnya sampai tiba di rumahnya.
Kendati demikian masih ada pantangannya: mayat yang berjalan itu tidak boleh disentuh, disapa atau diajak berbicara dan juga difoto. Bila ada yang melanggar pantangan tersebut maka mayat tersebut akan terkulai seketika.
Keterangan foto : Sepertinya foto tersebut adalah pada saat awal prosesi, karena bila mayat sedang berjalan merupakan suatu pantangan untuk di foto.
Mayat tersebut berjalan dengan kedua kakinya seperti orang hidup. Dari cara berjalannya hampir tidak ada bedanya dengan manusia yang masih hidup, hanya saja sang mayat berjalan kaku dan agak tersentak-sentak seperti robot. Dan dalam perjalanan itu ia tidak bisa sendirian tetapi harus ditemani oleh satu orang hidup yang mengawalnya sampai tiba di rumahnya.
Kendati demikian masih ada pantangannya: mayat yang berjalan itu tidak boleh disentuh, disapa atau diajak berbicara dan juga difoto. Bila ada yang melanggar pantangan tersebut maka mayat tersebut akan terkulai seketika.
Keterangan foto : Sepertinya foto tersebut adalah pada saat awal prosesi, karena bila mayat sedang berjalan merupakan suatu pantangan untuk di foto.
Salam hangat dari Pekanbaru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar