Minggu, 02 Agustus 2009

Apakah Ini ......Mendiskreditkan Islam ..... atau hanya wacana dari orang yang anti Islam ....... Mari kita Renungkan

Bule Diperkosa Pangeran Arab Tidak Ada Hukuman
Oleh ragile - 3 Augustus 2009 - Dibaca 943 Kali -
Ini kisah nyata di Arab Saudi yg bersumber dari pengakuan Putri Sultana al Saud, salah satu cucu Raja Abdul Aziz Al Saud, yg kesaksiannya di tulis dalam sebuah buku trilogi “Princess” yg ditulis oleh Jane P.Sasson, terbit 2001.
Intinya adalah kasus pemerkosaan salah satu pangeran terhadap seorang bule di rumah sakit lokal di saudi. Pemerkosaan berbuntut pemerasan pegawai Pakistan terhadap sang pangeran. Saking takutnya keluarga raja skandal terungkap di penjuru dunia, dan seperti biasanya keluarga raja selalu kebal hukum, maka skandal itu diselesaikan secara adat dan ditutup-tutupi secara rapat sebelum kemudian dibongkar oleh Putri Sultana Al Saud yg puluhan berjuang meraih hak-hak perempuan yg tertindas di balik cadar di Saudi Arabia. Peristiwa ini terjadi antara tahun 1980an.
Untuk asal-usul kerajaan Arab Saudi lihat di sini
Berikut ini ceritanyanya:Putri Sultana al Saud menikah dengan Karim al Saud dan memiliki 3 orang anak, yg terkecil adalah Amani, gadis belia yg melaporkan skandal pemerkosaan kepada orang tuanya setelah mendengar dari temannya bernama Faten.**Kata Amani dari Faten, “Pada suatu malam Majed menghadiri pesta yg diselenggarakan di kamp orang-orang Barat. Aku yakin bahwa kamp itu merupakan perkumpulan pekerja asing. Di sana Majed bertemu dengan perempuan Amerika yg tertarik kepadanya karena mengetahui bahwa dia dari keluarga kerajaaan. Malam menjelang, Majed minum-minum sampai mabok dan perempuan itu membawa Majed ke apartemen temannya. Sesudah Majed mengetahui bahwa is telah menghabiskan malam tanpa ada hubungan seks sama sekali, dia meninggalkan kemah itu dengan perasaan marah.”
“Dalam perjalanan pulang dia mengunjungi temannya yg berada di rumah sakit akibat kecelakaan mobil. Di rumah sakit Majed makin marah, dan dalam keadaan mabuk dia masuk dari satu ruangan ke ruangan lainnya untuk mencari perempuan asing yg bisa ia bujuk atau dibayuar untuk berhubungan seks. Waktu itu tengah malam, ada beberapa pegawai rumah sakit yg tidak tertidur. Lalu… Majed berhubungan seks dengan seorang pasien di rumah sakit, seorang yg terluka parah dan dalam keadaan tidak sadar!”
Amani memberi bukti lanjutan, “Saat kejadian ada seorang pegawai Pakistan di sekitar itu. Ia melihat Majed keluar dari ruangan pasien, ketika dia memeriksa pasien itu, ia mendapati selimut pasin terbuka. Dia mengikuti Majed dan mengancam akn memanggil petugas keamanan. ketika dia tahu bahwa Majed adalah seorang pangeran dia minta uang kepada Majed. Untuk membungkamnya Majed memberikan uang yg ada di kantongnya.”
“Saat ini diketahui bahwa perempuan koma yg diperkosa Majed adalah perempuan asing beragama Kristen. Dia mengandung! Meskipun ia berada di rumah sakit selama enam bulan dalam keadaan tidak sadar dia tengah mengandung tiga bulan. Saat ini tengah dilakukan investigasi besar-besaran di rumah sakit dan Majed takut namanya akan dipublikasikan dalam skandal itu.
Tiga hari kemudian Karim menemukan kebenaran yg mengerikan itu. Memang benar ada seorang perempuan Kristen di rumah sakit lokal yg menderita luka kepala serius akibat kecelakaan mobil tujuh bulan yg lalu. Selama itu pula perempuan tsb tidak sadarkan diri. Saat ini staff rumah sakit dan keluarga korban tengah berada dalam kemelut karena laporan medis terakhir menemukan bahwa perempuan tsb tengah hamil empat bulan! Saat ini sedang dilakukan penelitian medis di rumah sakit untuk menemukan misteri di balik kasus tsb.
Karim dan istrinya lalu melaporkan kasus itu kepada iparnya yg juga kakak purti Sultana yaitu Faruq al Saud, ayah Majed. Faruq lalu memukuli Majed. Seminggu kemudian Faruq mengaku kepada Karim bahwa masalah telah diselesaikan. Dia mengatakan bahwa telah melakukan mutasi kepada pegawai Pakistan yg melakukan pemerasan kepada Majed dan menjadikan orang Pakistan itu kaya raya. Orang Pakistan itu telah menginvestasikan uangnya di Kanada dg bantuan Faruq, sebentar lagi dia akan menerima passport negara tsb. Keluarga kami tidak akan mendengar apa-apa lagi dari orang yg membuat masalah ini”.
“Semua kekacauan ini hanya karena seorang perempuan!”, kata Faruq.**Nah dari kisah nyata di atas kini saya melihat bahwa benar di Arab Saudi yg namanya perempuan selalu disalahkan. Di kesaksian Putri Sultana al Saud sebelumnya juga begitu, misalnya perempuan tidak boleh bawa mobil sendiri, dan kudu siap dijodohkan dg lelaki manapun pilihan keluarga. Suami dan mertua nggak mau menjenguk kalo yg lahir adalah jabang bayi perempuan. Pokoknya kata Putri Sultana perempuan di Saudi sekedar tempat pelampiasan napsu seks dan bikin anak. Bahkan ketika terjadi pemerkosaan pun perempuan yg salah. Majed si pemerkosa hanya dihukum out dari Saudi untuk sekolah di luar negeri agar tidak jadi bahan pembicaraan. Korban perkosaaan tidak jelas nasibnya. Hukum macam apa ini?
Keluarga raja tidak tersentuh hukum. Jadi hukum Islam yg keras di sana hanya untuk rakyat jelata melalui pengawasan polisi agama (mutawa) yg mengawasi di jalan-jalan barangkali ada perempuan-perempuan nggak pake cadar. Makanya saya heran koq di indonesia ini banyak yg mau menjadikan hukum Arab Saudi agar berlaku di Indonesia. Bahkan ketika perempuan Saudi berjuang keras agar tidak lagi kudu pake cadar, justru di sini mulai banyak perempuan yg pake cadar seperti yg kita lihat di layar kaca ketika polisi sibuk berburu gembong teroris Noordin M Top. Entahlah fenomena apa ini yach?
Sebagai tambahan nih, ada cerita lucu. Saya sering ketemu kawan-kawan yg ngefans banget dg kehidupan di Saudi. Kami sering diskusi. Lucunya kalo saya serahkan bukti-bukti kehidupan nyata di Saudi mereka marah-marah katanya itu fitnah, padahal yg saya bawa adalah kesaksian seorang putri kerajaan saudi. Mereka senengnya membesar-besarkan kesalahan-kesalah sepele di tempat lain dari golongan lain. Lama-lama saya tahu, banyak kalangan di sini pura-pura tidak tahu dan bungkam tentang Saudi karena mereka dapat bantuan uang dari Saudi (baik dari pemerintah, yayasan, pribadi). Jadi masalahnya fulus toch…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar